Antroposen, Zaman Planet Baru Sudah Dimulai

Reading time: 2 menit
Ilustrasi. Foto: pexels.com

LONDON, 25 November 2017 – Sebuah zaman planet yang baru, Antroposen, sudah dimulai. Salah satu indikatornya adalah program pembuatan jalan global. Bukti terbaru bahwa manusia memicu era geologis baru yang berusia dua ribu tahun lamanya, adalah jalanan.

Dalam 30 tahun terakhir, berdasarkan dua peneliti, butuh 25 juta kilometer jalan dari seluruh dunia — cukup untuk mengitari planet sebanyak 600 kali. Dan, sepersembilan dari infrastruktur baru terdapat di negara-negara berkembang, utamanya daerah tropis dan subtropis yang merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati.

William Laurance dari Universitas James Cook di Cairns, Australia, dan Irene Burgués Arrea dari Alliance of Leading Environmental Researchers and Thinkers (ALERT) di Kosta Rica mengatakan jalan-jalan baru tersebut mampu membuka ‘kotak Pandora’ dari keburukan lingkungan hidup seperti perambahan liar, perburuan satwa liar, fragmentasi hutan, invasi spesies eksotis, dan tambang ilegal.

Kerapuhan hutan

Jalan-jalan baru akan dibangun karena pada tahun 2030 akan ada dua miliar kendaraan di Bumi. Dari tahun 1993 hingga 2009, dua peneliti tersebut berargumen di jurnal Science, tingkat kelestarian alam global menurun hingga sekitar sepersepuluh. Sekarang, sekitar 70 persen dari hutan dunia mencakup satu kilometer dari batas hutan dan habitat vital sedang terancam.

Di Amazon, Brasil, 95 persen dari deforestasi ilegal kini mencakup 5,5 kilometer jalan ilegal atau legal. Dan, para peneliti berargumen, jalan-jalan tersebut mungkin tidak memiliki nilai bagi komunitas yang membuatnya. Beberapa memang dirancang dengan baik karena para pembuat jalan memotong bahan material dan semen sambil menyedot dana konstruksi.

Mereka mengutip penelitian Bank Dunia bahwa 15-30 persen (di beberapa kasus mencapai 60 persen) dari pendanaan jalan di negara-negara berkembang jatuh kepada kartel dan korupsi. Namun, dunia akan bertahan terhadap perubahan lingkungan bagaimana pun caranya, menurut studi terbaru di jurnal Anthropocene.

Sebuah tim riset yang dikenal sebagai Tim Kerja Antroposen percaya bahwa manusia telah mengubah alur sejarah Bumi. Para ahli geologi menyebut zaman kini — masa hangat setelah Zaman Es — sebagai Holosen. Bagi kebanyakan Holosen, sangat mungkin untuk menganggap manusia sebagai spesies lain.

Namun, sejak tahun 2009, para ahli geologi dan biologi berpendapat bahwa perubahan yang dilakukan manusia terhadap ekonomi bumi dan fungsi alam sangat luar biasa sehingga saatnya untuk mengubah label.

Tidak stabil

“Penemuan kami menyimpulkan bahwa Antroposen harus mengikuti Era Holosen yang membuat kondisi lingkungan stabil selama 11,7 ribu tahun lamanya, sejak Zaman Es yang terakhir, bersamaan dengan masuknya fase yang lebih tidak stabil dan berubah-ubah dari sejarah planet kita,” jelas Jan Zalasiewicz dari Universitas Leicester, UK, yang memimpin studi.

Rekannya, Mark Williams, seorang ahli paleobiologi, menyatakan: “Secara geologis, pertengahan abad 20 merepresentasikan tingkat yang paling masuk akal dari awal mula Antroposen — saat ia membawa perubahan global bagi siklus kimia dasar bumi, seperti karbon, nitrogen, dan fosfor, serta sejumlah besar material lainnya termasuk plastik, beton dan aluminium, yang akan membangun strata masa depan.”

Hal tersebut tidak berarti bahwa nama baru akan bertahan: keputusan final akan diambil oleh tingkat tertinggi dari birokrat palaeotologi, sebuah badan yang dinamakan sub komisi terkait dengan startigrafi kuartener, International Commission on Statigraphy. Namun, para peneliti dari Leicester merasa bahwa mereka sudah membuat kasus ini.

Professsor Colin Waters dari British Geological Survey mengatakan bahwa “Tidak ada jaminan kesuksesan dari proses tersebut — Skala Waktu Geologis dimaksudkan untuk menjadi stabil dan tidak mudah berubah. Apapun keputusan yang akhirnya dibuat, realitas geologis dari Antroposen menjadi lebih jelas.” – Climate News Network

Top