Kemarau di Katulampa, “Habis Air Munculah Sampah”

Reading time: 2 menit
Bendungan Katulampa, Bogor, saat air surut. Foto: Greeners/Danny Kosasih

Bogor (Greeners) – Mengeringnya Bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat, membuat banyak sampah bekas makanan ringan, kain, dan berbagai jenis sampah lainnya yang tersangkut di bebatuan kali menjadi mudah terlihat dengan jelas.

Koordinator Pelaksana Bendungan Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan bahwa sampah-sampah tersebut adalah sampah kiriman dari wisatawan yang membuang sampah sembarangan di wilayah Puncak.

Andi mengaku bahwa peningkatan volume sampah yang dibuang ke sungai bila dibandingkan dengan tahun 1990-an, telah meningkat hingga 10 kali lipat.

“Volume sampah semakin meningkat setiap tahunnya, terutama setelah ramainya kawasan wisata di Puncak,” ujar pria yang sudah bekerja menjadi “juru kunci” Bendungan Katulampa selama 27 tahun ini, Bogor, Senin (29/09).

Andi Sudirman. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Koordinator Pelaksana Bendungan Katulampa, Andi Sudirman. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Meskipun sudah dipasang banyak tanda larangan membuang sampah, lanjut Andi, namun para wisatawan seperti tidak peduli dan masih tetap membuang sampah sembarangan, termasuk ke aliran sungai. Sampah akan bertambah banyak saat musim liburan atau sedang ramainya daerah wisata di kawasan Puncak.

Di lain sisi, menurut Andi, sejak kawasan wisata di Puncak semakin banyak, waktu perjalanan air besar dari hulu puncak menuju bendungan Katulampa menjadi semakin cepat dari biasanya.

Menurut Andi, perjalanan air dari hulu yang seharusnya memakan waktu berjam-jam, kini hanya butuh 3 jam saja maka air besar dari hulu di puncak sudah sampai ke Bendungan Katulampa.

“Semoga masalah sampah ini bisa cepat selesai karena akan semakin bahaya jika pendangkalan, erosi, dan longsor akibat sampah dan ulah tidak bertanggung jawab orang-orang di Puncak sana dibiarkan,” katanya.

(G09)

Top