Menteri Siti Jabarkan Perkembangan LOI Kepada Menteri Lingkungan Norwegia

Reading time: 2 menit
Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Kerajaan Norwegia Vigar Halgesen dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat menghadiri Festival Iklim 1-4 Februari 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (02/02). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan bahwa Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Kerajaan Norwegia Vidar Helgesen meminta perkembangan muatan-muatan yang terdapat di dalam Letter of Inten (LOI) yang isinya One Map Policy, masyarakat hukum adat, deforestasi di Indonesia dan kebakaran hutan. Helgesen juga mempertanyakan kesulitan dan masalah terberat dari deforestasi di Indonesia karena ia berpikir masalah deforestasi seperti sulit untuk diatasi.

“Saya jawab masalah deforestasi di Indonesia itu terkait dengan konsep-konsep kebijakan alokasi lahan. Indonesia harus hati-hati melihatnya karena posisi Indonesia negara berkembang yang harus memperhatikan dan menyeimbangkan antara ekonomi dan lingkungan,” ujar Siti saat disambangi di kantornya, Jakarta, Rabu (03/01).

Indonesia, katanya, juga harus berpikir realistis karena ada pembangunan yang harus dilakukan dan pada dasarnya lingkungan sendiri juga bisa diintegrasikan ke pembangunan karena setiap rencana pembangunan memiliki dasar-dasar konservasi.

Menurut Siti, sebenarnya pembangunan dan konservasi di Indonesia tidak memiliki masalah. Hanya saja pemerintah memang masih memerlukan waktu untuk membersihkan kebijakan-kebijakan terkait hutan.

Siti menyatakan menerima banyak usulan terkait pengelolaan hutan dengan masyarakat adat di Papua dan Papua Barat. Saat ini, KLHK menyatakan tengah membuat Norma Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK) terkait hal tersebut. Namun Menteri Siti mengaku masih memiliki kelemahan terkait Law Enforcement.

“Saya jelaskan bahwa kayu-kayu ilegal dari Papua itu masuk ke Kalimantan Timur, kadang masuk Jawa Timur. Bagian ini sedang dipelajari dan diikuti terus. Tapi memang saya katakan bahwa saya punya kelemahan untuk kapasitas law enforcement, intelijen dan juga dalam preparasi material ke pengadilan, jadi ekspertis dan sebagainya,” tambah Siti.

Vidar Helgasen sendiri menjelaskan bahwa kedatangannya ke Jakarta adalah untuk mendukung kegiatan KLHK dalam menjaga lingkungan dan hutan. Selain itu, menurutnya, Norwegia sangat mendukung kebijakan Indonesia dalam penanganan bencana kebakaran hutan.

“Untuk 4 tahun ke depan kita akan mengembangkan berbagai kebijakan natural untuk prioritas perlindungan hutan dan lingkungan hidup, bukan saja untuk Indonesia, Norwegia, namun seluruh dunia,” tandas Helgesen.

Penulis: Danny Kosasih

Top