Perayaan Tahun Baru 2017, Tidak Ada Pemadaman Listrik di Jakarta

Reading time: 2 menit
tahun baru 2017
Ilustrasi: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan bahwa PLN Distribusi Jakarta tidak akan merencanakan pemadaman aliran listrik untuk kepentingan pembangunan jaringan, rehabilitasi dan atau pemeliharaan jaringan tenaga listrik, berkaitan dengan malam pergantian tahun 2016 ke 2017.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka, mengatakan, untuk mengantisipasi percepatan pemulihan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan jaringan, sejumlah langkah operasional sudah dipersiapkan PLN. Langkah-langkah ini di antaranya menyiapkan 14 Unit Gardu Bergerak (UGB), 8 Unit Kabel Bergerak (UKB), 16 Unit Trafo Bergerak (UTB) dan 13 Genset Mobile yang didukung oleh kekuatan petugas piket pelayanan teknik sebanyak 1.200 personil, 60 regu unit mobile dan 90 motor Unit Layanan Cepat (ULC).

BACA JUGA: 9 Wilayah Berstatus Siaga Cadangan Pasokan Listrik Saat Natal dan Tahun Baru 2017

“PLN Distribusi Jakarta pun melakukan siaga penuh pada setiap Posko Pelayanan Teknik pada 16 wilayah selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Posko-posko tersebut dapat dihubungi melalui Contact Center 123 dari telepon rumah maupun (021) 123 dari telepon seluler, Facebook PLN123. Piket siaga petugas PLN dan penguatan khusus diberlakukan mulai tanggal 22 Desember 2016 sampai dengan 7 Januari 2017,” katanya, Jakarta, Minggu (25/12).

Adapun daerah-daerah yang menjadi pantauan khusus saat Natal yaitu Gereja Katedral dan 228 gereja-gereja lain di Jakarta. Sedangkan untuk malam tahun baru yaitu Monumen Nasional (Monas), Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), media-media elektronik yang menyiarkan pesta malam pergantian tahun, hotel, kantor kepolisian, dan kantor PLN.

BACA JUGA: Program 35.000 MW, PLN Siap Bangun PLTGU Muara Karang

Selain itu, PT PLN juga memperkirakan konsumsi listrik sistem Jawa-Bali pada Tahun Baru 2017 akan mengalami penurunan sebesar 24 persen dibandingkan kondisi normal. Made mengatakan, beban puncak tertinggi sistem Jawa-Bali terjadi pada Oktober 2016 sebesar 25.051 MW untuk malam hari dan siang hari 24.134 MW dengan besaran cadangan daya (reserve margin) dalam kondisi cukup aman, yakni 32,34 persen.

“Beban puncak malam hari pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 MW sekitar pukul 19.00 WIB atau turun 24 persen dan siang hari 16.882 MW pada sekitar pukul 13.30 WIB,” pungkasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top