Percepat Poros Maritim, KKP Genjot Pembangunan SKPT di 15 Lokasi

Reading time: 2 menit
skpt
Foto: Renato Lorini/flickr.com

Jakarta (Greeners) – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih terus berupaya menjalankan visi misi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Greeners, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa sejak dua tahun lalu, KKP telah memprioritaskan pembangunan di 15 pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).

“Sepuluh lokasi diantaranya terus digenjot pembangunannya agar bisa selesai tahun ini, termasuk di Kabupaten Natuna, yang dipusatkan di Selat Lampa,” katanya, Jakarta, Senin (22/08).

BACA JUGA: Menteri Susi Jelaskan Konsep Poros Maritim Indonesia di Singapura

Susi mengakui bahwa, kawasan Indonesia yang dilalui empat samudera dengan potensi kekayaan alamnya yang beraneka ragam dan begitu besar harus dikawal dengan baik. Di Natuna, lanjut Susi, bukan hanya potensi perikanan yang menjadi daya tarik, namun juga titik potensial Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia. Menurutnya, keberadaan negara untuk dihormati negara lain, tentunya harus diwujudkan melalui pembangunan.

Susi juga menambahkan, dengan kekuatan anggaran yang ada, KKP ingin membangun perikanan tangkap di Natuna dengan menerapkan prinsip integrated cold storage, pasar ikan dan lain sebagainya, untuk fasilitas semua perikanan tangkap yang terintegrasi.

“Indonesia ada di wilayah sentral yang dilewati empat samudera dan Natuna adalah titik yang luar biasa penting,” ujarnya.

BACA JUGA: LIPI Jadi Wali Data Ekosistem Terumbu Karang dan Padang Lamun

Sebagai informasi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau dalam rangka pencanangan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna di Selat Lampa pada 18 Agustus 2016.

KKP berencana untuk mewujudkan SKPT di 15 lokasi di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Ke 15 lokasi pembangunan SKPT tersebut adalah Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai, Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Moa, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika, dan Merauke.

“Perindo (Perum Perikanan Indonesia) kita bawa untuk menyiapkan pasar dari tangkapan nelayan. Tapi saya minta para nelayan juga harus mulai mengubah tata cara penangkapan ikan yang tidak benar. Kalau bisa Pak Bupati bikin Perda sendiri. Daerah di bawah 4 mil tidak boleh ada penangkapan,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top