LIPI Jadi Wali Data Ekosistem Terumbu Karang dan Padang Lamun

Reading time: 2 menit
Ekosistem terumbu karang. Foto: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian (Puslit) Oseanografi ditunjuk oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai Wali Data untuk bidang Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Padang Lamun.

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan bahwa penunjukkan ini dilakukan sebagai cara untuk mengumpulkan data akurat tentang kekayaan laut Indonesia. Hingga saat ini, katanya, data dan informasi mengenai sektor maritim di Indonesia masih sedikit, meskipun banyak institusi pemerintah maupun swasta yang bergerak di sektor maritim.

Karena ketidak akuratan data dan informasi ini, diperlukan lembaga yang fokus dan bertanggungjawab di tengah pemerintah yang mengusung poros maritim. Penunjukan LIPI sebagai Wali Data juga merunut pada Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial nomor 54 Tahun 2015 pada 22 Desember 2015 tentang Wali Data Informasi Geospasial Tematik.

“Sebagai pemegang otoritas keilmuan (scientific authority), LIPI mempunyai peran besar terhadap penyediaan data dan informasi tentang status kondisi biota serta ekosistem yang ada di daratan dan lautan di Tanah Air. Khusus di kelautan, LIPI mempunyai Pusat penelitian Oseanografi yang sudah ada sejak 1905,” tuturnya, Jakarta, Kamis (11/02).

Berdasarkan hasil penelitian LIPI, diketahui bahwa kondisi terumbu karang di Indonesia bagian timur mengalami penurunan. Menurut Peneliti Senior Oseanografi LIPI, Prof. Suharsono, terumbu karang, khususnya yang berada di wilayah remote area (tak terjangkau) mengalami kerawanan aktivitas pengeboman.

“Status kesehatan terumbu karang yang terpantau sejak tahun 1993 hingga 2015, hanya lima persen yang statusnya sangat baik, 27 persen baik, 37 persen buruk dan 31 persen jelek,” ujarnya.

Indonesia baru memiliki sekitar 25.742 hektare padang lamun yang telah divalidasi oleh Puslit Oseanografi LIPI dari 29 lokasi. Kondisi padang lamun di Indonesia berdasarkan persentase tutupan lamun di 37 lokasi sampling, lima lokasi berada dalam kondisi tidak sehat atau buruk, 27 dalam kondisi kurang sehat, dan lima lokasi dalam kondisi sehat.

“Indonesia tercatat memiliki 15 jenis lamun dari 70 jenis lamun dunia sehingga validasi data luasan dan status padang lamun di Indonesia akan selalui diperbarui dengan penambahan lokasi,” kata Suharsono.

Sebagai informasi, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah laut jauh lebih besar ketimbang daratan. Setidaknya, Indonesia memiliki luas laut 93.000 kilometer persegi, garis pantai 54.716 kilometer, dan tersusun lebih dari 17.000 pulau. Catatan itu menjadikan Indonesia berpotensi menjadi negara maritim terkuat di bidang kelautan.

Penulis: Danny Kosasih

Top