Produksi Batu Bara Barut Terkendala Transportasi

Reading time: < 1 menit
Ilustrasi: groundtruthtrekking.com

Barito (Greeners) – Penjualan batu bara sejumlah perusahaan pertambangan di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, periode Januari hingga Juni 2014 mencapai 2,84 juta metrik ton. Sementara, pada periode Januari-Desember tahun 2013 lalu, penjualan batu bara mencapai 5.053.298,98 metrik ton.

“Dua juta ton lebih batu bara ini diproduksi oleh 13 investor pemegang izin kuasa pertambangan atau izin usaha pertambangan (IUP),” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara Aswadin Noor di Muara Teweh, Kalimantan Tengah (1/7).

Aswadin Noor mengatakan, produksi batu bara di kabupaten ini masih mengalami kendala angkutan karena selama ini masih mengandalkan transportasi Sungai Barito. Angkutan tambang batu bara sering terhenti kalau debit air naik atau di atas normal, maka kapal tidak bisa melewati jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh karena bisa tersangkut.

“Selain itu juga sering terhenti akibat kedalaman Sungai Barito yang menurun hingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar,” katanya.

Selain kendala alam, produksi batu bara sejumlah investor juga belum maksimal terkait perizinan. Di samping itu, operasionalnya juga terkendala izin pemanfaatan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan dan jalan angkutan tambang, sehingga sejumlah investor menghentikan kegiatannya untuk sementara waktu.

“Kami mengharapkan masalah perizinan dan jalan tambang bisa segera diatasi sehingga pemanfaatan tambang batu bara di daerah ini lebih optimal di masa mendatang,” katanya.

Perizinan ini tentu harus melalui kajian dari Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan agar kegiatan pertambangan batu bara ini tidak mencemari lingkungan. Hal tersebut dikarenakan sering kali pertambangan batu bara memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan karena lokasi pertambangan batu bara yang menggunakan lahan pertanian dan kawasan hutan serta pencemaran air sungai.

Air sungai yang tercemar dari penambangan batu bara dapat terkontaminasi dengan sejumlah logam berat, garam dan padatan sehingga mengakibatkan tingkat keasaman menjadi tinggi.

(G34)

Top