Sampah Menumpuk Di Kota Langsa

Reading time: 2 menit

Langsa (Greeners) – Sampah menyerang kota Langsa Aceh Timur. Tumpukan sampah yang basah dan berulat tersebut menebarkan aroma tak sedap ke sekitarnya. Pemerintah kota Langsa tampaknya sudah kewalahan terhadap sampah yang menumpuk di hampir tiap sudut kota.

Di pasar dan areal pertokoan kota Langsa, sampah menumpuk dimana-mana. Jika cuaca panas akan banyak lalat, bila hujan turun aroma busuk dari sampah itu akan tersebar ke sekelilingnya.

Hal seperti ini tampaknya sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi warga, termasuk pemerintah kota Langsa. Sejak pemekaran 11 tahun yang lalu dari Kabupaten Aceh Timur, kota Langsa terus berkembang. Sebagai pusat pemerintahan kabupaten, jumlah penduduk kota Langsa selama enam tahun terakhir semakin meningkat.

Tingginya jumlah penduduk tentu berkaitan langsung dengan besarnya volume sampah yang dihasilkan. Sampah dari pasar dan sampah dari rumah tangga setiap hari semakin bertambah. Kondisi ini semakin parah sejak enam tahun terakhir.

Kepala Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kota Langsa, Ir.Hermin Nuzul mengatakan penanganan sampah kota Langsa terkendala karena masalah  anggaran.

Menurutnya, fasilitas tempat pembuangan sampah sementara tidak cukup untuk menampung sampah dari pasar dan sampah dari rumah tangga. Selain itu, armada mobil truk BLHKP untuk mengangkut sampah masih kurang. Bahkan armada yang ada banyak yang rusak. Tidak hanya itu, katanya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang dibangun hingga saat ini belum dapat difungsikan karena jalan menuju kesana rusak parah.

“ Masalah penanganan sampah terkendala karena minimnya anggaran yang tersedia, sehingga penanggulangan yang dilakukan tidak maksimal” ungkap Hermin.

Hermin menambahkan juga bahwa perilaku masyarakat yang tidak disiplin pada jadwal membuang sampah menambah masalah susahnya menanggulangi sampah yang menumpuk.

Sementara itu, Ketua DPRK Kota Langsa, Syahyuzar membenarkan bahwa anggaran yang tersedia untuk BLHKP kota Langsa dirasa masih kurang. Hanya cukup untuk biaya operasional, honor dan gaji petugas kebersihan. “PAD kota Langsa setiap tahun kurang dari target yang direncanakan” ucap Syahyuzar. (G14)

Top