SBY Jadi Presiden Pertama Yang Kunjungi Geladak Kapal Greenpeace

Reading time: 2 menit

Jakarta (Greeners) – Jumat (10/6) pagi menjadi hari yang maha penting bagi aktivis Greenpeace, karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengunjungi Kapal Rainbow Warrior III milik mereka yang sedang bersandar di Dok 105 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Presiden dengan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono memenuhi undangan dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional, Kumi Naidoo. Presiden tak lupa membawa juga menantunya yaitu Annisa Pohan dan cucunya, Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Kedatangan Presiden RI ke geladak Kapal Rainbow Warrior III menjadikan SBY sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang pertama di dunia yang naik ke kapal Greenpeace tersebut.  Greenpeace mengatakan ada dua tokoh internasional yang pernah naik ke kapal tersebut yaitu pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama dan aktivis kemanusiaan dari Afrika Selatan, Desmond Tutu.

Presiden yang datang sekitar pukul 08.45 ke Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok kemudian masuk ke ruang tunggu dan mendapatkan penjelasan mengenai Greenpeace dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo. Setelah itu, SBY dan rombongan naik ke kapal Rainbow Warrior III.

Presiden kemudian naik ke atas kapal Rainbow Warrior. Kumi kemudian memandu SBY berkeliling ke kapal, mulai dari geladak, berlanjut ke ruang kemudi, turun ke kabin sampai dengan ke buritan kapal yang juga difungsikan sebagai helipad. Di buritan kapal, Kumi buku “Down To Zero” yang berisi mengenai kiprah Greenpeace selama 10 tahun di Indonesia.  Kumi juga menyerahkan souvenir Greenpeace kepada cucu SBY, Almira Tunggadewi.

Setelah puas berkeliling kapal Rainbow Warior, Presiden mengatakan dirinya mendapatkan penjelasan mengenai aktivitas yang dilakukan oleh Greenpeace dan kapalnya tersebut.

Selain itu, Kumi  juga menjelaskan kepada SBY mengenai kerjasama yang dilakukan Greenpeace dengan berbagai pihak di Indonesia seperti kementerian, LSM sampai dengan perusahaan swasta yang ingin meningkatkan standar pengelolaan lingkungan.

Presiden kemudian berpesan kepada Greenpeace agar tetap menjadi mitra pemerintah Indonesia dalam mengawasi pengelolaan lingkungan.

“Kepada Greenpeace, saya katakan kritiklah kami kalau ada hal-hal yang belum benar. Berikan saran atau usul kepada kami kalau itu baik bagi pemeliharaan lingkungan. Kalau Indonesia melakukan hal-hal yang baik, jangan lupa menjelaskan ke dunia bahwa Indonesia punya komitmen yg tinggi untuk memelihara lingkungan,” kata Presiden.

“Indonesia punya komitmen tinggi untuk terus kurangi emisi karbon, terus memelihara hutan kami, perangi ilegal loging, atasi kebakaran hutan, mencegah deforestasi yang tidak terkendali, melakukan moratorium pada hutan primer dan lahan gambut, dan tidak kalah penting menanam pohon satu miliar setiap tahunnya,” katanya.

Sementara Kumi Naidoo mengatakan Greenpeaceh merasa mendapat kehormatan dengan kehadiran Presiden RI di atas kapal Rainbow Warrior.

“Kehadiran Presiden di atas kapal yang mejadi simbol perlindungan lingkungan ini kami harap dapat mewujudkan perlindungan atas keanekaragaman hayati luar biasa ini dengan yang lebih kuat lagi, termasuk kelompok masyarakat yang hidup dari keanekaragaman hayati tersebut,” katanya.

“Presiden juga harus mendapatkan ucapan selamat atas kemajuan yang terjadi selama pemerintahannya. Kemajuan yang membawa perlindungan pada hutan sejak pertemuan pertama kami pada tahun lalu. Tentu masih ada pekerjaan rumah krusial yang harus diselesaikan, dan kami di Greenpeace memberi dukungan penuh terhadap komitmen pemerintah,” katanya. (G03)

Top