Studi: Polusi Udara dan Kebisingan Lalu Lintas Tingkatkan Risiko Stroke

Reading time: 2 menit
Studi menyatakan polusi udara dan kebisingan lalu lintas meningkatkan risiko stroke. Foto: Freepik
Studi menyatakan polusi udara dan kebisingan lalu lintas meningkatkan risiko stroke. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Penelitian terbaru dari Institute of Environmental Medicine (IMM) di Karolinska Institutet mengungkapkan dampak polusi udara dan kebisingan lalu lintas. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko penyakit stroke secara signifikan.

Studi ini menganalisis data dari 136.897 orang dewasa di Swedia, Denmark, dan Finlandia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan polusi udara (PM 2.5) sebesar 5 µg/m³ meningkatkan risiko stroke sebesar 9 persen. Sementara itu, peningkatan kebisingan lalu lintas sebesar 11 dB meningkatkan risiko stroke sebesar 6 persen.

Jika polusi udara dan kebisingan lalu lintas digabungkan, risikonya bisa lebih tinggi. Di daerah dengan kebisingan rendah (sekitar 40 dB), peningkatan polusi udara sebesar 5 µg/m³ meningkatkan risiko stroke sebesar 6%.

Namun, di daerah dengan kebisingan lebih tinggi (sekitar 80 dB), peningkatan polusi udara yang sama bisa meningkatkan risiko stroke hingga 11 persen. Meskipun hasil ini belum sepenuhnya terbukti dengan data yang kuat.

BACA JUGA: Menteri LH Bakal Tindak Tegas Kendaraan yang Tak Lolos Uji Emisi

Penulis makalah tersebut, Huyen Nguyen Thi Khanh dan Jeroen de Bont mengungkapkan bahwa penelitian tentang dampak gabungan polusi udara dan kebisingan lalu lintas ini masih langka. Namun, bagi mereka studi ini memberikan wawasan baru yang penting.

“Fakta bahwa kita melihat hubungan yang jelas, bahkan pada tingkat yang relatif rendah, menunjukkan bahwa batas paparan saat ini mungkin tidak cukup untuk melindungi kesehatan masyarakat,” kata Huyen dan Jeroen, seperti yang dilansir Phys, Kamis (3/4).

Oleh karena itu, para peneliti menekankan perlunya peraturan yang lebih ketat untuk mengurangi paparan polusi udara dan kebisingan. Hal itu penting untuk menurunkan risiko stroke dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan faktor lingkungan ini.

Penelitian Lebih Lanjut

Sementara itu, studi juga dapat memberikan panduan bagi pembuat kebijakan untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif. Mereka bisa menargetkan area yang penduduknya terpapar polusi udara dan kebisingan tingkat tinggi. Sehingga, bisa mengurangi kejadian stroke dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

BACA JUGA: Kualitas Udara Jakarta Cenderung Memburuk pada Malam Jelang Pagi

Ke depan, para peneliti berencana untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana perubahan tempat tinggal. Mulai dari daerah dengan paparan polusi udara dan kebisingan yang tinggi ke daerah yang lebih rendah, atau sebaliknya, dapat memengaruhi risiko kardiovaskular.

Selain itu, penelitian juga akan menggali lebih dalam mengenai bagaimana interaksi polusi udara dengan faktor-faktor perkotaan lainnya, dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top