Udara Panas di India Kecil Kemungkinan Menjalar ke Indonesia

Reading time: < 1 menit
Ilustrasi: Ist.

Jakarta (Greeners) – Seminggu belakangan, masyarakat dunia dikejutkan dengan fenomena aliran udara panas yang melanda India. Diperkirakan sekitar 1.100 orang meninggal dunia di wilayah Andhra Pradesh dan Telanggana akibat udara panas ini. Badan Meteorogi India pun mencatat suhu udara pada siang hari pada 26 Mei 2015 lalu mencapai 48° Celcius. Hingga malam hari pun dilaporkan suhu udara masih tetap panas.

Namun, Kepala Bidang Informasi Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), A. Fachri Radjab dalam keterangan resmi yang diterima oleh Greeners mengatakan, aliran udara panas yang terjadi di India tersebut kecil kemungkinannya dapat terjadi di Indonesia. Hal ini dilihat dari tidak terlihatnya indikator dinamika atmosfer yang dapat memicu menjalarnya aliran udara panas tersebut ke wilayah Indonesia.

Meski begitu, kata Fachri, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan mengingat saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Fenomena bencana terkait cuaca musim kemarau seperti kebakaran, kekeringan, dan gagal panen agar dapat diantisipasi baik oleh masyarakat maupun pemerintah.

“Meski tidak ada indikasi, namun kita harus tetap waspada karena saat ini musim kemarau sudah mulai mencapai puncaknya,” jelas Fachri, Jakarta, Senin (01/06).

Pada dasarnya, lanjut Fachri, aliran udara panas adalah sebuah pola cuaca musim panas yang meluas (extended summer) yang diindikasikan dengan suhu udara sekitar 5°C di atas rata-rata suhu maksimumnya. Ketika aliran udara panas tersebut melewati permukaan daratan yang luas, akan terjadi interaksi (dengan daratan kering) yang pada akhirnya memperkuat aliran udara panas ini seperti yang terjadi di India.

“Berdasarkan analisa BMKG, aliran udara panas tersebut diperkirakan masih akan bertahan dalam 5 hari kedepan di sekitar wilayah (India utara dan timur laut). Jadi, bagi warga Indonesia yang sedang berada di wilayah terdampak agar mewaspadai fenomena tersebut,” tukasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top