YLKI Ingatkan Pengelola Tol Perhatikan Kualitas Toilet Umum Bagi Pemudik

Reading time: 2 menit
ylki
Petunjuk lokasi rest area di jalan tol. Foto: Ist.

Jakarta (Greeners) – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa salah satu keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pengguna jalan tol saat mudik lebaran adalah kualitas pelayanan toilet di titik-titik kumpul atau rest area. Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI, menyatakan paling tidak ada tiga keluhan utama yang menjadi perhatian YLKI.

Menurut Tulus, pengenaan tarif penggunaan toilet minimal Rp 2.000/orang adalah komersialisasi yang tidak berdasar. Pasalnya, toilet merupakan fasilitas umum dan sosial yang sudah seharusnya disediakan secara gratis pengelola jalan tol. Tulus menyatakan, dengan dikenakannya tarif tersebut tidak serta-merta menjamin kualitas toilet yang bersih dan nyaman.

“Toilet banyak sekali yang kondisinya jorok dan kotor. Ini tragis karena konsumen sudah dipaksa membayar, kotor pula. Ini menunjukkan toilet di rest area tol tidak dikelola secara profesional,” katanya, Jakarta, Minggu (03/07).

Selain itu, penambahan jumlah toilet juga harus menjadi perhatian. Saat peak session atau waktu ramai seperti Lebaran, akan membuat pengguna toilet bertambah drastis serta menyebabkan antrian yang panjang di toilet. Hal ini membuat pengguna tol akan memakan waktu lebih lama di rest area, dan akhirnya memicu kemacetan di ruas tol.

“Pengelola toilet harus menambah jumlah toilet dengan toilet portable, kalau tidak pasti akan ada antrian panjang khususnya untuk toilet perempuan,” katanya.

Dihubungi terpisah, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengaku telah menyediakan enam unit toilet cabin (TC) dengan total 24 bilik di dalamnya dan dua unit hidran umum di 4 rest area jalan tol selama arus mudik dan balik Lebaran 2016. Toilet cabin ini telah disiagakan sejak 27 Juni hingga 8 Juli 2016.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Tanggap Darurat, Abdul Hakam, menjelaskan bahwa untuk arus mudik arah Timur, tiga unit TC akan ditempatkan di KM 19 Cikampek dan tiga unit TC di KM 166 Cipali. Sedangkan untuk persediaan air bersih dan penyaluran buangan air kotor dapat diintegrasikan dengan ketersediaan air bersih dan saluran pembuangan yang ada di masing-masing rest area tersebut.

Untuk arus balik, toilet cabin yang ada akan dipindahkan ke arah barat. Tiga unit TC dari KM 19 ke KM 62 dan tiga unit TC dari KM 166 ke KM 164. TC tersebut akan siaga dari tanggal 9 Juli hingga 14 Juli 2016.

Abdul menyampaikan bahwa persediaan air bersih dan buangan air kotor dapat diintegrasikan hanya untuk di KM 164. “Untuk rest area KM 62, kami akan memobilisasi satu truk tinja dan satu mobil tangki air,” tambahnya.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga menyatakan akan mencoba mencari solusi untuk pemenuhan kebutuhan toilet di tempat peristirahatan di sepanjang ruas jalan tol Jasa Marga. Juru bicara Jasa Marga Dwimawan Heru menyatakan bahwa keluhan para pengguna jalan tol terhadap fasilitas toilet terus berulang dari tahun ke tahun. “Kami akan mencari solusinya, mungkin akan menambah dengan toilet portable,” katanya.

Penulis: Danny Kosasih

Top