Beruang Kutub, Salah Satu Mamalia Terbesar di Dunia

Reading time: 2 menit
Beruang ini salah satu predator terbuas yang ada di dunia. Foto: Shutterstock

Tampilan beruang kutub memang menggemaskan. Selain berbadan besar, mamalia tersebut mempunyai bulu-bulu berwarna putih yang tebal. Meski begitu jangan sekali-kali mendekati mereka, sebab hewan ini merupakan salah satu predator terbuas yang ada di dunia.

Beruang kutub atau dikenal juga sebagai beruang es adalah salah satu spesies beruang dari keluarga Ursidae. Hewan ini bersifat endemis, habitatnya yang ahli temukan di Benua Arktik.

Sebagai circumpolar, aktivitas beruang es tidak jauh dari dataran serta perairan yang dingin. Ini memengaruhi ciri fisik dan perilakunya, sehingga pakar anggap sangat unik dan berbeda.

Dibanding kerabatnya, ukuran tubuh beruang kutub terhitung yang paling besar. Spesiesnya dijuluki sebagai mamalia laut, sebab mereka yang sering menghabiskan waktu di perairan.

Morfologi dan Ciri-Ciri Beruang Kutub

Morfologi beruang es bisa kita identifikasi berdasarkan jenis kelaminnya. Pejantan biasanya memiliki ukuran tubuh lebih besar, tingginya mencapai 2,5 meter dengan bobot 400-600 kg.

Sedangkan tinggi sang betina hanya mencapai 2 meter, bobot tubuhnya antara 200-300 kg. Keduanya memiliki insting berburu yang besar, sebab dianugerahi indera penciuman tajam.

Baik pejantan dan betina, keduanya dapat mencium bangkai paus atau anjing laut dari jarak 20 mil. Mereka memiliki kuku dan gigi-gigi tajam, yang siap merobek-robek kulit mangsanya.

Melansir laman Lokakita, jenis beruang kutub terbesar sempat ditemukan pada tahun 1960. Beruang ini berbiak hingga setinggi 3,9 meter, serta memiliki bobot tubuh mencapai 1 ton.

Jika kita perkirakan, jenis Ursidae terbesar memiliki ukuran 3-4 kali lebih besar dari manusia dewasa. Ini sekaligus menobatkan spesies beruang kutub sebagai beruang terbesar di dunia.

Habitat dan Distribusi Beruang Kutub

Tidak cuma fisik, habitat beruang es jantan dan betina juga cukup berbeda. Beruang jantan biasanya mendiami bongkahan es, sedangkan betina hidup di sepanjang pantai Kutub Utara.

Ketika berada di atas es, pejantan dapat menghabiskan waktu berbulan-bulan terombang-ambing di atas laut. Mereka hidup seorang diri, berburu hewan laut yang ada di sekitarnya.

Sedangkan betina umumnya hidup secara berkelompok. Ini penting untuk melindungi anak-anaknya dari serangan predator, terutama saat sedang mencari makan atau mengandung.

Merujuk laman Wild for Life, beruang kutub dapat kita jumpai di wilayah es laut Arktik mulai dari Kanada, Greenland, Islandia, Jepang, Norwegia, Rusia, sampai daerah Amerika Serikat.

Mereka masuk dalam daftar satwa liar yang dilindungi. Ini tercatat dalam Apendiks II CITES sejak tahun 1975, serta dinobatkan sebagai ‘vunerable’ atau rentan menurut IUCN Red List.

Kebiasaan dan Pola Hidup Beruang Kutub

Tidak bisa dipungkiri, merosotnya populasi beruang kutub sebagian besar diakibatkan oleh pemanasan global. Ini membuat habitatnya menjadi rusak serta hasil buruan jadi berkurang.

Hewan bernama latin Ursus maritimus ini memakan spesies ikan dan anjing laut. Jika bobot buruannya mencapai 55 kg, maka ini dapat memenuhi kebutuhan lemaknya selama 8 hari.

Beruang es merupakan pemburu yang cukup sabar. Mereka bisa menunggu selama berjam-jam agar buruannya naik ke dataran, lalu menerkam dengan kuku dan tangannya yang kuat.

Perlu diketahui, ketika musim panas pada bulan Mei sampai Juni, bulu-bulu beruang kutub akan rontok. Ini terjadi selama alami, gunanya untuk menjaga suhu tubuh agar tetap dingin.

Bersamaan dengan waktu tersebut, spesies U. maritimus biasanya berkumpul untuk kawin. Bayi-bayi beruang lahir pada bulan Desember sampai Januari, umumnya sebanyak 2-3 ekor.

Taksonomi Spesies Ursus Maritimus

Penulis : Yuhan al Khairi

Top