Tidak Hanya Menyelamatkan Beruang, Tempat Konservasi Ini Juga Berkelanjutan

Reading time: 3 menit
tempat konservasi
Foto: inhabitat.com

Upaya penyelamatan fauna yang terancam punah tidak cukup hanya dengan memerangi para pemburu hewan langka saja, ketersediaan tempat konservasi pun perlu diperhatikan. Misalnya dari segi fasilitas. Kelayakan dan keberlanjutan tempat konservasi nyatanya dapat memengaruhi proses perkembangbiakan dan pertumbuhan satwa yang dilindungi.

Peduli akan kondisi tersebut, perusahaan arsitektur dan desain Atelier COLE yang berbasis di Phnom Penh, Kamboja baru-baru ini menciptakan tempat konservasi untuk beruang. Tempat konservasi ini mengusung konsep berkelanjutan.

Dilansir dari Inhabitat, perusahaan yang didirikan sejak tahun 2010 ini tidak hanya mempromosikan konservasi satwa liar saja. Atelier COLE juga memperjuangkan desain prefabrikasi yang terjangkau.

Terletak di Taman Nasional Cát Tiên di bagian selatan Vietnam, lokasi tempat ini sulit dijangkau sehingga pengiriman pasokan sulit dan memakan waktu. Hal inilah yang menginsipirasi para arsitek untuk fokus beralih ke konstruksi dengan membuat dinding bronjong ringan yang memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan di sekitar tempat konservasi beruang Vietnam.

Dalam proses pembuatan tempat konservasi beruang yang ramah lingkungan ini, Atelier COLE bekerja sama dengan pihak pengelola Taman Nasional Cát Tiên dan mendapat dukungan dari Free the Bears (organisasi konservasi satwa liar asal Australia) dan Building Trust International (sebuah perusahaan non-profit yang bergerak di bidang konstruksi berkelanjutan).

tempat konservasi

Foto: inhabitat.com

Tempat konservasi ini terdiri dari serangkaian bangunan modular yang mudah di replika. Berbekal pengetahuan dan pengalaman dari organisasi satwa liar di seluruh dunia, Atelier COLE dengan penuh perhitungan mempelajari situs dan mengorientasikan bangunan dari timur ke barat untuk mengikuti prinsip matahari (memaksimalkan pencahayaan alami) dan meminimalkan panas berlebih.

Dinding bronjong yang digunakan dalam tempat konservasi dirangkai dari jaring baja dan batu-batu yang bersumber di sekitar lokasi, ditumpuk satu meter dari garis atap untuk memungkinkan ventilasi silang. Sementara potongan atap memungkinkan cahaya alami masuk ke sarang beruang.

“Kami ingin mengurangi penggunaan beton dan kami mulai mengembangkan ide-ide untuk membuat dinding,” kata David Cole, selaku direktur Atelier COLE, menjelaskan.

tempat konservasi

Foto: inhabitat.com

David menjelaskan, selain mudah dibersihkan, penggunaan jaring baja dan beton di dalam sarang beruang ini juga untuk mencegah infeksi dan kontaminasi. Untuk sarang beruang ini, Atelier hanya menggunakan jaring baja untuk membuat dinding bronjong dengan massa termal yang tinggi.

“Bagian dalamnya dapat di-render dan bagian luarnya tidak diubah agar terlihat alami seperti warna pasir yang ditemukan di sekitar lokasi. Ukuran lembaran jaring yang tersedia mengarah pada desain modular. Ini pada dasarnya digunakan sebagai fondasi blok bangunan secara keseluruhan. Kami menggunakan struktur rangka baja untuk mendukung atap hijau dan membangun kandang beruang dengan halaman dalam yang luas agar dapat menanam pohon berbuah sebagai sumber makanan bagi beruang,” kata David.

Tempat Konservasi Beruang Vietnam ini didesain untuk melindungi beruang dari perdagangan satwa liar ilegal dan industri empedu beruang. Tempat ini terdiri dari enam kandang beruang dengan lahan hutan, pusat pendidikan, rumah sakit, karantina, dan bangunan administrasi.

Saat ini lebih dari 40 beruang madu dan beruang bulan berada di lokasi tersebut. Karena dibuat dengan mempertimbangkan faktor keberlanjutan, tempat konservasi beruang ini diharapkan dapat berbaur dengan hutan.

Penulis: DS/G43

Top