Panda Raksasa, Si Mata Hitam yang Doyan Makan

Reading time: 2 menit
Pada tahun 1970an panda kerap menjadi alat diplomasi, pertukaran budaya China dan dunia barat. Foto: Shutterstock

Memiliki tubuh buntal dan bulu yang tebal, panda raksasa atau panda menjadi salah satu hewan paling populer yang ada di dunia. Walau tergabung dalam famili beruang (Ursidae), pola diet satwa khas Tiongkok tersebut nyatanya cenderung herbivora.

Nama panda memang sangat populer. Hewan berbulu hitam-putih tersebut jadi kegemaran masyarakat, sebab memiliki tingkah laku yang unik serta wajah yang sangat menggemaskan.

Secara taksonomi, panda raksasa sejatinya ahli golongkan sebagai fauna mamalia karnivora. Namun mereka sangat suka memakan bambu, sehingga terkesan sebagai hewan herbivora.

Tak banyak tahu bahwa panda punya gigi taring yang tajam. Struktur gigi ini tentu berbeda dengan hewan herbivora kebanyakan, yang notabene-nya memiliki gigi geraham bergerigi.

Morfologi dan Ciri-Ciri Panda Raksasa

Seperti namanya, panda raksasa adalah salah satu spesies beruang terbesar di dunia. Satwa ini dapat berkembang biak antara 1,2-1,9 meter, dengan tinggi rata-rata berkisar 60-90 cm.

Terdapat ekor sepanjang 10-15 cm di bagian belakang tubuhnya. Spesies pejantan mampu berkembang biak hingga seberat 160 kg, sedangkan kelompok betina mencapai 70-125 kg.

Corak hitam pada tubuh panda terdapat di bagian telinga, lingkar mata, bahu, tangan, serta kaki. Anggota tubuh lainnya berwarna putih termasuk perut, punggung, serta bagian wajah.

Menariknya, corak hitam-putih tersebut berfungsi sebagai kamuflase dan komunikasi. Putih membantu mereka bersembunyi di area salju, sedangkan hitam memberi bayangan samar.

Dalam sebuah penelitian, disebutkan pula bahwa corak hitam panda berfungsi sebagai alat komunikasi. Ini dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi antara anggota kelompok.

Habitat dan Distribusi Panda Raksasa

Habitat asli panda raksasa terletak di wilayah pegunungan Tiongkok Tengah, meliputi Tibet dan Sichuan. Namun, hewan tersebut kini dapat kita temukan di berbagai negara di dunia.

Jangan salah, distribusi panda ini merupakan upaya konservasi dan pengenalan spesiesnya ke publik. Hewan tersebut terlarang untuk diperjualbelikan atau dipelihara secara pribadi.

Pada tahun 1970-an, peminjaman panda ke Amerika Serikat dan Jepang terjadi secara masif. Ini dikenal sebagai diplomasi panda, cikal bakal pertukaran budaya China dan dunia barat.

Namun di tahun 1984, panda raksasa tidak lagi digunakan sebagai alat diplomasi. Sekarang peminjamannya hanya sampai 10 tahun, dengan tarif mencapai US$1 juta dolar per tahun.

Menurut IUCN Red List, status konservasi panda berada pada level vulnerable atau rentan. Meski begitu, tren populasinya terus meningkat hingga mencapai angka 500-1.000 individu.

Perilaku dan Kebiasaan Panda Raksasa

Perilaku dan kebiasaan panda memang sangat unik. Hewan dengan nama latin Ailuropoda melanoleuca tersebut ahli ketahui menghabiskan 10-16 jam per hari hanya untuk makan.

Dilansir dari Worldanimalprotection.us, selulosa dalam bambu tidak menghasilkan banyak energi untuk sang hewan. Karena itu, mereka harus memakannya secara terus-menerus.

Meskipun gemar memakan bambu, pola diet panda raksasa diselingi dengan mengonsumsi telur dan serangga. Kedua asupan ini penting, untuk memenuhi kebutuhan protein mereka.

Fakta menarik lainnya, bayi panda lahir dengan ukuran 900 kali lebih kecil dari sang induk. Mereka bahkan terlahir buta, serta memiliki warna mantel merah jambu atau merah muda.

Meski begitu, anak-anak panda raksasa aman dari serangan pemangsa. Pasalnya sang induk akan mengawasi mereka selama 24 jam, namun hanya dalam satu bulan setelah dilahirkan.

Taksonomi Ailuropoda Melanoleuca

Penulis : Yuhan al Khairi

Top