Lumut Daun: Kelompok Lumut Terbanyak, Pecinta Suasana Lembap

Reading time: 3 menit
lumut daun
Lumut Daun: Kelompok Lumut Terbanyak, Pecinta Suasana Lembap. Foto: Shutterstock.

Tumbuhan lumut mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi. Kelompok tumbuhan lumut dalam dunia tumbuhan merupakan kelompok terbesar kedua setelah tumbuhan berbunga. Kali ini Greeners akan membahas salah satu jenis lumut, yakni Lumut Daun.

Secara umum, lumut terbagi ke dalam tiga phyla (divisi), yaitu: Bryophyta (lumut daun), Marchantiophyta (lumut hati), dan Anthocerotophyta (lumut tanduk).

Terdapat 15.000-25.000 spesies lumut yang tersebar di seluruh dunia, masing-masing kelompok lumut tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Lumut daun (Bryophyta) merupakan kelompok terbesar dan paling beragam, terdapat sekitar 12.800 spesies.

Morfologi dan Habitat Lumut

Bryophyta tergolong filum yang paling beragam kedua di dunia. Flora ini memiliki ciri-ciri antara lain batangnya tumbuh tegak atau postrate; tepi daun rata dan tersusun spiral; daun unistratose (sel berklorofil, memiliki sel hyaline pada beberapa bagian dari daun) atau multistratose (sel berlapis, dengan jenis sel tertentu).

Umumnya, lumut berukuran kecil dan tumbuh di berbagai tipe habitat dan substrat, khususnya tempat-tempat yang lembap. Lumut tidak memiliki sistem pembuluh angkut dan akar sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan Angiospermae.

Selain memiliki keanekaragaman yang tinggi, lumut juga memiliki habitat yang bervariasi mulai dari tanah, pasir, bebatuan, batang pohon, serasah sampai perairan.

lumut daun

Faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan lumut. Foto: Shutterstock.

Faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan lumut.

Perbedaan toleransi tiap spesies tumbuhan lumut terhadap faktor lingkungan akan berpengaruh pada tingkat adaptasi, komposisi jenis, dan distribusi tumbuhan ini.

Sebagai tumbuhan non-vaskular (tumbuhan tidak berpembuluh), lumut menempati berbagai tipe habitat baik di ekosistem alami maupun batuan.

Pada hutan hujan tropis, misalnya, lumut dapat kita jumpai di berbagai tipe mikrohabitat, seperti banir pohon, bagian atas dari batang pohon, daun, batang paku pohon, dan batu-batuan.

Infrastruktur yang manusia ciptakan juga menjadi tipe habitat lain dari lumut. Penelitian mengenai keragaman jenis lumut di wilayah perkotaan telah banyak warga benua Eropa lakukan.

lumut daun

Pada hutan hujan tropis lumut dapat kita jumpai di berbagai tipe mikrohabitat, seperti banir pohon, bagian atas dari batang pohon, daun, batang paku pohon, dan batu-batuan. Foto: Shutterstock.

Baca juga: Ikan Koi, Lambang Cinta dan Persahabatan dari Negeri Sakura

Manfaat Lumut Daun

Lumut memiliki peran ekologi yang penting dalam berbagai tipe bentang alam termasuk di wilayah perkotaan. Peran ekologi yang penting dari lumut adalah menjaga kelembapan melalui penyerapan dan penyimpanan air.

Keunggulan lumut ialah berguna sebagai bioindikator pencemaran lingkungan. Lumut daun urban (urban mosses) sebagai lumut melimpah di wilayah perkotaan dan lingkungan yang manusia ciptakan.

Beberapa jenis yang tergolong urban mosses antara lain Tortula muralis, Grimmia pulvinata, Bryum argenteum, Funaria hygrometrica. Jenis-jensi tersebut adalah beberapa jenis lumut daun yang umumnya dijumpai di wilayah perkotaan.

Di Polandia, misalnya, lumut tumbuh di taman dan pemakaman di kota-kota Eropa bagian tengah. Sebagai besar lumut yang dijumpai di daerah perkotaan dengan mikrohabitat taman dan pemakaman didominasi oleh kelompok lumut daun (Bryophyta).

Lumut daun tersebut umumnya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lokasi yang mengalami gangguan.

Referensi

Janice M. Glime, Bryophyte Ecology, Volume 1, Physiological Ecology

Eka Mulyani, dkk., Universitas Diponegoro

Irwan Lovadi dan Mukarlina, Universitas Tanjungpura

Penulis: Sarah R. Megumi

Top