Penicillium Chrysogenum, Spesies Jamur Penghasil Antibiotik

Reading time: 3 menit
Penicillium Chrysogenum. Foto: Shutterstock

Penicillium chrysogenum merupakan spesies fungi atau kapang yang sangat penting bagi industri fermentasi. Mereka ahli gunakan sebagai molekul pembuat penisilin, sebuah obat antibiotik yang mampu menyembuhkan infeksi jamur pada manusia.

Spesies jamur penicillium tergolong sebagai fungi sejati. Kelompoknya berasal dari divisi Ascomycota, serta tergabung dalam kelas Eurotiomycetes dan ordo kapang Eurotiales.

Jika kita selisik dari genusnya, spesies fungi penicillium terhitung sangat banyak. Merujuk Dictionary of the Fungi (2008), anggota genus tersebut bahkan mencapai 300 spesies.

Penicillium chrysogenum sendiri umum pakar temukan pada daerah subtropis dan sedang. Ia hidup dari bahan organik yang sudah mati, terutama buah dan produk makanan asin.

Karakteristik dan Ciri-Ciri Penicillium Chrysogenum

Nama ‘penicillium’ ilmuwan ambil dari bahasa Latin, yang berarti ‘sikat pelukis.’ Penamaan itu mengacu pada rantai konidia fungi, yang tampak seperti sapu atau kuas untuk melukis.

Melihat pola pertumbuhannya, Penicillium chrysogenum dapat kita kategorikan sebagai organisme aseksual. Ia berbiak dengan membentuk konidium yang berada di ujung hifa.

Biasanya hifa penicillium terlihat bersekat atau septet, sedangkan miseliumnya bercabang dan tidak berwarna. Konidiofora bisa bersekat atau tidak, ia muncul dari permukaan hifa.

Kepala hifa yang membawa spora memiliki sterigmata dengan tampilan mengelompok. konidiumnya berbentuk seperti rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata.

Pada saat muda konidium Penicillium chrysogenum berwarna kehijauan. Kendati demikian, penampilannya berubah menjadi agak kebiruan atau kecokelatan ketika sudah dewasa.

Koloni kapang ini tumbuh secara sempurna pada medium Czapek’s Dox. Diameternya bisa mencapai 4 – 5 cm dalam waktu 10 hari, pada suhu lingkungan berkisar 25 Celsius.

Baca juga: Trichoderma, Jenis Jamur yang Berfungsi sebagai Antifungal

Habitat dan Pertumbuhan Penicillium Chrysogenum

Meski dapat tumbuh di alam bebas, sebagian besar jamur penicillium ahli ketahui berbiak di dalam ruangan, seperti pada bangunan berdinding lembap serta saluran air yang rusak.

Kelembapan adalah faktor penentu pertumbuhan fungi tersebut. Ia dapat tumbuh di dalam rumah, jika tingkat kelembapan asbes mencapai 85% dan ubinnya lebih besar dari 2,2%.

Bahkan menurut riset, Penicillium chrysogenum mampu memengaruhi pelumas dan minyak. Ia berkembang biak di kedua benda ini, lalu merusak molekul yang terkandung di dalamnya.

Melalui makalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta, bisa kita ketahui bahwa pertumbuhan mikroba umumnya melalui beberapa fase. Agar semakin jelas, simak uraiannya berikut ini.

  1. Fase adaptasi; mikrobi menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Pada fase ini, sel-sel jamur mulai membesar tetapi belum membelah diri
  2. Pertumbuhan dipercepat; mikrobi mulai membelah diri tapi waktu generasi masih lama
  3. Pertumbuhan logaritma; kecepatan pembelahan sel terjadi cukup tinggi, sehingga waktu generasi jamur menjadi semakin cepat
  4. Pertumbuhan mulai terhambat; kecepatan pembelahan sel mulai berkurang, jumlah mikrobia yang mati bertambah banyak karena nutrien mulai berkurang
  5. Fase stasioner; kadar nutrien semakin berkurang dan sel tidak tumbuh lagi
  6. Kematian dipercepat; fase saat kecepatan kematian meningkat, lalu kecepatan pembelahan sel menjadi nol.

Manfaat Jamur Penicillium untuk Antibiotik Penisilin

Produksi obat penisilin dari jamur Penicillium chrysogenum terjadi selama fase stasioner. Produksinya sendiri berlangsung kurang lebih 0 – 140 jam atau berkisar 5 – 6 hari.

Dalam proses tersebut biasanya terdapat dua tahapan yang harus dilalui para ilmuwan, yakni fase pertumbuhan (tropofase) dan fase pembentukkan produk (idiofase).

Ketika masuk tropofase, medium digunakan untuk pembentukkan massa sel selama 40 jam. Setelah selesai, barulah medium tersebut bisa pakar gunakan untuk memproduksi penisilin.

Seperti yang kita tahu, obat penisilin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Namun, ia hanya efektif pada satuan patogen yang sedang tumbuh secara aktif.

Umumnya, dokter memberikan penisilin untuk penderita infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga tengah, atau demam reumatik. Antibiotik ini memiliki karakteristik, di antaranya:

  • Larut dalam air dan stabil
  • Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat
  • Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang
  • Bersifat bakterisida bukan bakteriostatik
  • Tidak menyebabkan resistensi pada kuman
  • Ampuh menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan negatif
  • Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping dalam waktu lama.

Penting untuk Anda ingat, penggunaan penisilin sendiri mesti berdasarkan anjuran dokter. Jika kita konsumsi berlebih, khasiat obat akan berkurang dan tubuh mengalami kekebalan.

Baca juga: Jamur Lingzhi, Ganoderma yang Berguna bagi Dunia Medis

Taksonomi Spesies Jamur Penicillium Chrysogenum

Penulis: Yuhan Al Khairi

Top