Jamur Aspergillus, Biang Kerok Penyakit Aspergillosis

Reading time: 3 menit
Jamur ini menyebabkan penyakit. Di sisi lain bermanfaat untuk membuat sake. Foto: Shutterstock

Bagi orang dengan imunitas rendah, spesies jamur Aspergillus fumigatus tergolong berbahaya karena bisa mengakibatkan penyakit aspergillosis. Infeksi ini umumnya memengaruhi sistem pernapasan, tetapi dapat pula menyebar ke bagian tubuh lain seperti kulit, mata, atau otak.

Spesies A. fumigatus tergabung dalam genus Aspergillus dan keluarga Trichocomaceae. Kelompok ini masuk dalam divisi Ascomycota, sehingga dapat menghasilkan spora melalui reproduksi seksual dan aseksual.

Berdasarkan karakteristiknya, dapat diketahui bahwa mikroorganisme tersebut bersifat saprofit. Mereka berkembang biak di tanah dan bahan organik lain, tetapi menyebar melalui udara dalam bentuk spora.

Karena itu, setiap orang sebenarnya dapat menghirup spora jamur ini setiap harinya. Namun sifat infeksinya hanya berpengaruh pada orang dengan kondisi medis tertentu, sedangkan yang lainnya tidak.

Karakteristik dan Ciri-Ciri Jamur Aspergillus

Melalui mikroskopis, terlihat bahwa koloni jamur Aspergillus diproduksi di bagian konidiofor. Ada ribuan konidia berwarna abu-abu kehijauan pada bagian tersebut, dengan diameter mencapai 2–3 mikrometer.

Seperti yang telah disebutkan, fungi ini bereproduksi secara seksual dan aseksual. Mereka dapat bertahan pada iklim dan lingkungan yang sangat beragam, tetapi variasi genetiknya terbilang cukup rendah.

Spesies A. fumigatus tumbuh pada suhu antara 37–50 derajat Celsius. Sedangkan konidianya dapat bertahan hingga suhu 70 derajat Celsius, atau setara dengan suhu panas alami pada tumpukan kompos.

Memang benar, kompos merupakan salah satu habitat dari jamur ini. Namun mereka dapat pula berkembang biak di banyak tempat, seperti pohon, padi, daun kering, bahkan pendingin dan pemanas ruangan.

Menurut penelitian, ada jutaan spora Aspergillus yang menempel pada bantal. Ini tentunya patut diwaspadai, apalagi jika di rumah Anda ada orang yang memilik daya tahan lemah dan riwayat penyakit kronis.

Penyebab dan Gejala Infeksi Jamur Aspergillus

Singkatnya, infeksi jamur Aspergillus dapat terjadi jika sporanya terhirup oleh seseorang dan masuk ke saluran pernapasan. Namun, penyakit ini tidak menular dari manusia ke manusia maupun hewan ke manusia.

Setidaknya, ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko terjadinya penyakit aspergillosis pada manusia, yaitu:

  • Seseorang dengan daya tahan tubuh lemah akibat menderita HIV/AIDS atau kanker darah
  • Menggunakan obat imunosupresan atau kortikosteroid
  • Pasien yang menjalani kemoterapi
  • Pasien transplantasi organ atau transplantasi sumsum tulang
  • Penderita penyakit paru seperti asma, PPOK, tuberkulosis (TBC), sarkoidosis, dan cystic fibrosis.

Infeksi spesies A. fumigatus memiliki gejala yang beragam, tergantung pada organ atau jaringan tubuh yang terserang. Para penderita asma biasanya mengalami sesak napas, lemas, hingga sulit bernapas.

Sedangkan pada pasien penyakit paru-paru kronis seperti emfisema dan TBC, gejala yang ditimbulkan dapat berupa batuk berdarah, sesak napas, mudah lelah, mengi, hingga terjadi penurunan berat badan.

Para pasien invasive pulmonary aspergillosis (IPA), umumnya mengalami demam, hemoptisis, dan nyeri dada. Ini merupakan jenis aspergillosis yang terparah karena dapat menyebar ke ginjal, paru-paru, dan otak.

Cara Mencegah dan Manfaat Jamur Aspergillus

Selain menjaga imunitas tubuh, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi jamur Aspergillus, di antaranya:

  • Hindari tempat pertumbuhan jamur seperti galian tanah, tempat penyimpanan padi atau gandum, dan tumpukan kompos
  • Kenakan masker dan pakaian tertutup saat beraktivitas di tempat berisiko seperti perkebunan, sawah, atau hutan
  • Kenakan sarung tangan ketika harus bersentuhan langsung dengan tanah, tinja, atau lumut
  • Jalani kontrol rutin bila terserang salah satu faktor risikonya, atau dalam terapi obat yang melemahkan kekebalan tubuh
  • Tidak menjemur pakaian basah di dalam rumah, terutama di dalam kamar tidur.

Walau dituding sebagai sumber penyakit berbahaya, nyatanya jamur Aspergillus cukup berjasa bagi dunia kedokteran. Fungi ini dimanfaatkan untuk membuat minuman beralkohol, salah satunya adalah sake.

Selain itu, anggota genus ini merupakan sumber produk alami. Mereka dapat digunakan dalam pengembangan obat untuk berbagai penyakit manusia, seperti halnya kanker.

Dalam sebuah riset, diketahui bahwa fermentasi spesies A. fumigatus dapat menghasilkan alkaloid indolic dengan sifat anti-mitosis. Ini adalah senyawa yang bisa dimanfaatkan sebagai kandidat obat antikanker.

Taksonomi Spesies Aspergillus Fumigatus

Penulis : Yuhan al Khairi

Top