Pewarna Pangan Alami dari Kembang Telang

Reading time: 2 menit
Kembang Telang
Foto: shutterstock.com

Familiar dengan kembang telang berwarna biru? Clitoria ternatea atau nama ilmiah dari bunga telang disebut juga Butterfly pea dalam bahasa Inggris. Ia termasuk jenis polong-polongan yang kaya akan protein. Kembang telang sering disebut pula sebagai bank protein yang dapat tumbuh dengan biaya produksi rendah (Cook et al., 2005).

Kembang telang berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh, tetapi juga dapat berkembang di perkebunan karet dan kelapa.

Baca juga: Tarum, Primadona Pewarna Alami Batik

Kembang telang merupakan tanaman berbentuk perdu tahunan yang memiliki akar dalam dan berkayu, batangnya agak menanjak atau tegak, dan memanjang dengan tinggi antara 20 – 90 sentimeter. Teksturnya berbulu halus, berdaun tiga sampai lima, memiliki panjang tangkai daun hingga empat sentimeter, anak daun berbentuk lonjong, permukaan atas daun tidak berbulu dan permukaan bawah daun memiliki bulu yang tersebar. Kelopak daunnya berwarna ungu hingga hampir putih. Daun kembang telang mengandung protein berkisar antara 18 – 25 persen.

Termasuk ke dalam tumbuhan monokotil, kembang telang mempunyai mahkota berbentuk kupu-kupu yang umumnya berwarna biru atau putih. Bunga ini merupakan bunga majemuk yang terbentuk pada ketiak daun dan menghasilkan satu sampai dua bunga. Buahnya berbentuk polong memintal lonjong, berbiji tiga sampai tujuh, bijinya bundar hingga bulat telur dan berwarna kecoklatan.

Kembang Telang

Foto: shutterstock.com

Telang beradaptasi dengan baik pada kisaran tanah berpasir, lempung, alluvial dalam, dan liat yang berat. Ia tahan terhadap salinitas dan mampu berkompetisi dengan baik pada gulma. Sebagai tanaman penutup tanah, kembang telang mampu menutup tanah dengan baik pada umur empat sampai enam minggu setelah tanam.

Kelebihan lainnya adalah warna dari bunga telang dapat digunakan sebagai alternatif pewarna alami. Warna biru disebabkan karena adanya pigmen antosianin. Sifat dari bunga telang yang mudah tumbuh di Indonesia dan aman untuk konsumsi berpotensi untuk dijadikan pewarna alami pada bahan pangan.

Negara Malaysia memanfaatkan corak biru dari bunga telang sebagai pewarna ketan. Bunga telang juga dimakan sebagai sayuran di Kerala India dan Filipina. Penggunaan ekstrak bunga telang tidak akan mempengaruhi aroma dan cita rasa makanan karena hanya mengandung zat warna antosianin (Suebkhampet dan Sotthibandhu, 2011).

Baca juga: Merawat Mata dengan Kembang Telang

Bunga telang mengandung tanin, flobatanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenol flavonoid, flavanol glikosida, protein, alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-ena-3,6 dion, minyak volatil dan steroid. Komposisi asam lemak meliputi asam palmitat, stearat, oleat linoleat dan linolenat. Biji bunga telang juga mengandung asam sinamat, finotin dan beta sitosterol (Hussain, 1998).

Kembang telang dipercaya dan dimanfaatkan sebagai obat mata. Biasanya, masyarakat jaman dahulu menggunakan perasan bunga telang untuk meringankan mata yang lelah, mata merah serta membuat mata menjadi bening. Tidak hanya itu, bunga telang juga dapat dijadikan teh. Untuk membuat teh dapat dilakukan dengan mengeringkannya terlebih dahulu lalu diseduh dengan air panas dan dicampur dengan perasan jeruk sehingga membuat cairannya berwarna ungu.

Taksonomi Kembang Telang

Penulis: Sarah R. Megumi

 

Top