Jamur Inkstain Bolete, edible tapi Hiperakumulator Arsenik

Reading time: 2 menit
Inkstain Bolete. Foto: Inaturalist
Inkstain Bolete. Foto: Inaturalist

Jamur Cyanoboletus pulverulentus atau yang memiliki nama lain Inkstain Bolete, adalah salah satu edible jamur dari keluarga Boletaceae. Nama Boletus berasal dari bahasa Yunani, “bolos” yang artinya gumpalan tanah liat. Sementara, nama spesies pulverulentus berarti tertutup bubuk, mengacu pada permukaan tudung dan batangnya yang seperti beludru halus.

Ahli mikologi Jerman, Wilhelm Opatowski pertama kali mendeskripsikan spesies jamur ini pada tahun 1836. Nama ilmiah sinonimnya yaitu Xerocomus pulverulentus. Sebelum terkenal dengan nama Inkstain Bolete, jamur ini lebih dulu bernama Blackening Bolete di Inggris.

Inkstain Bolete Langsung Membiru Ketika Disentuh

Tudungnya terlihat cembung melebar, berukuran 4-10 cm dan permukaan atasnya tertutupi beludru halus, atau tampak berdebu saat masih muda. Jamur ini berwarna cokelat tua hingga cokelat kehitaman dan akan langsung berubah membiru saat memar ataupun dipotong.

Bagian batangnya memiliki ketebalan 1 hingga 2,5 cm dengan panjang sekitar 4-8 cm dan tersusun padat. Berwarna kuning di puncaknya dan cokelat kemerahan di bagian pangkalnya. Ketika terpotong, bagian dagingnya yang berwarna kuning akan langsung membiru.

BACA JUGA: Cecropia peltata, Tanaman Invasif Berbuah Lezat seperti Jeli

Pori-pori jamur ini juga berwarna kuning, yang akan berubah menjadi kuning kecokelatan seiring bertambahnya usia. Terdapat sekitar 1 hingga 2 pori-pori bersudut tiap mm. Selain itu, jamur ini memiliki spora berukuran 11-14 x 4,5-6 µ dengan cetakan spora berwarna zaitun hingga cokelat zaitun.

Jamur yang umumnya muncul saat akhir musim panas hingga musim gugur ini seringkali ada di bawah pohon beech dan oak (mikoriza). Jamur ini juga tumbuh di seluruh Eropa dan di beberapa bagian Amerika Utara dan Texas.

Taksonomi Inkstain Bolete. Foto: Greeners

Taksonomi Inkstain Bolete. Foto: Greeners

Termasuk Jamur Hiperakumulator Arsenik

Jamur ini sebetulnya dapat kamu konsumsi, tapi hanya dalam jumlah sedikit, yakni tidak lebih dari 90 gram jamur segar per tahunnya. Sebab, C. pulverulentus dapat mengakumulasi arsenik dalam jumlah besar.

Penelitian Braeuer et al (2017) menemukan bahwa jamur ini dapat mengandung konsentrasi arsenik mencapai 1.300 mg kg-1 dalam tubuh buahnya. Senyawa arsenik utama yang terkandung adalah Asam dimetilarsinat. Di samping itu, jamur ini juga masuk ke dalam daftar jamur hiperakumulator arsenik.

 

Penulis: Anisa Putri S

Editor: Indiana Malia

Top