Srikaya, Buah Beraroma Manis yang Kaya Gizi

Reading time: 2 menit
Srikaya
Srikaya atau Annona squamosa. Foto: shutterstock

Srikaya merupakan tanaman pendatang yang berasal dari Peru, Amerika Latin. Buah ini ditemukan oleh para pelaut maupun pengelana dari Eropa. Oleh pelaut Inggris disebut dengan sugar apple atau custard apple yang berarti rasanya seperti puding (custard) dan berbentuk layaknya buah apel (Holistic Health Solution, 2012). Di Indonesia, srikaya atau Annona squamosa telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda dengan nama buah nona sri.

Di berbagai daerah buah berkulit kasar ini memiliki banyak penamaan. Di Surabaya, misalnya, srikaya disebut dengan nama menuo atau menung; delima bintang (Sumatera); atis soe walanda (Sulawesi); dan atisi (Maluku). Sementara untuk penamaan asing, orang Malaysia menyebutnya serikaya. Di Guatemala, namanya cherimoya, di India disebut Sharifa, noinah di Thailand, mangcau ta di Kamboja, fan li chi di China, sweetsop di Karibia, dan sugar Apple di Amerika (Soedarso, 2012).

Baca juga: Temu Kunci, Herba Alami untuk Kesehatan 

Tanaman tropis ini merupakan termasuk tingkat tinggi karena memiliki bagian tanaman lengkap seperti daun, batang, bunga, buah, dan biji. Bentuk daun srikaya ibarat lanset yang ujungnya meruncing dan berwarna hijau muda. Batangnya berkayu, berbentuk perdu, bercabang banyak, dan tingginya dapat mencapai 8 meter. Bunga srikaya bercoral kuning keputih-putihan dan keluar dari ketiak daun di ujung cabang atau ranting.

Buah srikaya sekilas mirip seperti sirsak sebab bentuknya bulat atau kerucut dengan diameter 6-10 sentimeter. Sementara beratnya sekitar 100-230 gram. Kulitnya berwarna hijau dengan permukaan berbenjol dan bermata banyak yang menyerupai sisik. Bila telah masak, kulit buahnya akan mengilap dan sisiknya merenggang. Bijinya berwarna cokelat kehitam-hitaman, halus, keras, dan bagian ujungnya tumpul (Radi, 1997).

Srikaya

Srikaya. Foto: shutterstock

Daging buah srikaya berwarna putih sampai agak kuning, berbiji banyak dengan susunan biji berjarak dan berderet. Aromanya berbau manis, saat dimakan terasa sedikit berbulir, licin, legit, dan lembut (Holistic Health Solution, 2012).

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kandungan gizi utama buah srikaya meliputi energi yang mencapai 101 kalori. Untuk setiap 100 gramnya mengandung karbohidrat 35,2 gram, protein 1,7 gram, dan serat 0,7 gram. Begitu juga dengan kandungan mineralnya, jumlahnya cukup besar karena terdiri dari kalsium sebanyak 27 miligram, fosfor 20 miligram, dan zat besi 0,8 mgiligram. Sedangkan kandungan vitaminnya berupa vitamin C sebanyak 22 miligram, vitamin B1 0,8 miligram, dan vitamin B2 0,04 miligram.

Baca juga: Tomat, Bahan Alami Kosmetik untuk Atasi Jerawat

Tidak hanya buahnya yang bermanfaat, hampir semua bagian tanaman srikaya dapat digunakan sebagai obat, seperti daun, akar, biji, dan kulit kayunya (Holistic Health Solution, 2012). Selain membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah, daun srikaya digunakan untuk mengatasi encok, batuk, selesma, demam, dan rematik. Berikutnya, daunnya juga dapat mengobati gangguan saluran pencernaan seperti diare, disentri, dan penyakit kulit seperti borok, luka, bisul kudis, hingga eksim.

Sedangkan bijinya digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan dan cacingan. Buah, akar, dan kulit tumbuhan ini digunakan pula untuk gangguan pencernaan (Ahmad, 2007).

Taksonomi Srikaya

Penulis: Sarah R. Megumi

Top