7 Tanda Tubuh Kurang Gerak, Susah Tidur hingga Sering Cemas

Reading time: 3 menit
Ilustrasi tubuh kurang gerak. Foto: Freepik
Ilustrasi tubuh kurang gerak. Foto: Freepik

Susah tidur hingga kerap mengalami cemas? Kamu perlu berhati-hati, ini bisa jadi tanda tubuh kurang gerak. Berkembangnya teknologi saat ini memudahkan setiap aktivitas dan kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain, kemudahan ini meningkatkan gaya hidup sedenter atau dikenal dengan kurang gerak.

Gaya hidup tidak aktif ini berisiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti memicu penyakit kardiovaskular, obesitas, serta diabetes. Tanpa kita sadari, tubuh memberikan sinyal-sinyal tertentu yang menandakan bahwa kamu kurang bergerak.

BACA JUGA: Konsumsi 5 Jus Buah Ini untuk Tingkatkan Kesehatan Mata

Biasanya, seseorang akan mengalami keluhan tertentu ketika tubuh kurang gerak. Seperti apa tanda-tandanya? Yuk, simak!

1. Lelah sepanjang hari

Kelelahan bisa disebabkan banyak faktor seperti stres, pola makan yang buruk, dan hormon tidak seimbang. Namun, kelelahan yang terjadi sepanjang hari bisa jadi pertanda kurang gerak. 

Semakin banyak diam, tubuh kurang gerak, kamu justru semakin merasa lelah. Melansir Real Simple, hal ini sebab tubuh (jantung, paru, otot) sedang mengalami ‘dekondisi’ yang bisa terjadi selama beberapa hari.

2. Daya ingat menurun 

Otak manusia membutuhkan latihan seperti halnya tubuh. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal PLOS One pada tahun 2018 mengamati 35 orang dewasa (25 wanita dan 10 pria) berusia  45–75 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat aktivitas fisik otak dan hubungannya dengan jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk duduk setiap harinya. 

Hasil menunjukkan kalau duduk terlalu lama menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial, area otak yang bertanggung jawab untuk memori. Perubahan otak ini mungkin menjelaskan mengapa seseorang mudah menjadi pelupa jika tengah menganggur. 

3. Susah tidur 

Semakin lama tubuh kurang gerak, kamu juga akan semakin sulit tidur. Jika seseorang menghabiskan lebih dari 11 jam sehari duduk dan berbaring saja, ini dapat menyebabkan penurunan kualitas ataupun waktu tidur. 

Kurang tidur bisa mengarah pada berbagai gangguan metabolisme, melemahkan sistem kekebalan, meningkatkan risiko kematian dini, dan banyak lagi. Untuk memperoleh tidur nyenyak, para ahli merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik per minggu. Waktu sebanyak ini bisa dibagi ke dalam beberapa sesi dalam tujuh hari.

4. Sembelit 

Permasalahan sembelit ternyata tidak selalu karena kurang serat atau salah menerapkan pola makan. Sembelit bisa menandakan tubuh kurang gerak.

Melansir WebMD, semakin sering bergerak, usus besar juga bergerak lebih banyak sehingga lebih mudah buang air besar. Selain itu, bergerak memungkinkan pembentukan otot perut yang sehat sehingga bisa berperan positif dalam pembuangan sisa makanan.

BACA JUGA: Kenali 6 Cara untuk Meningkatkan Daya Ingat

5. Kerap cemas 

Sebuah studi Psychology of Sport and Exercise pada tahun 2018 menguji apakah kesadaran situasional atau mindfulness dan keaktifan bergerak berdampak positif pada psikologis. Hasil riset memperlihatkan orang yang aktif bergerak mengalami perbaikan suasana hati dan penurunan stres.

Oleh karena itu, apabila kamu kerap cemas, khawatir atau merasa tegang, lakukan aktivitas fisik dengan intensitas lebih tinggi untuk meredakan cemas. Sebab, aktivitas fisik akan memompa jantung, melepaskan hormon perasaan senang, dan mengurangi respons kekebalan tubuh terhadap stres sehingga cemas menurun. Bonusnya, peningkatan suhu tubuh akan memberikan efek menenangkan.

6. Sendi nyeri dan kaku 

Lutut, bahu, dan pergelangan kaki semua memiliki pelumas atau cairan sinovial. Terapis dan lifestyle coach, Lisa N. Folden, menjelaskan cairan ini membantu persendian bergerak dengan lancar dan tanpa rasa sakit.

“Ketika kamu tidak bisa bergerak dan tidak sering berolahraga, produksi cairan itu mulai melambat dan persendian terasa sakit,” kata Folden mengutip dari Eating Well.

7. Berat badan naik

Kurang gerak membuat metabolisme tubuh melambat. Tubuh akan lebih sedikit membakar kalori dari jumlah yang seharusnya. Melambatnya metabolisme akan membuat tubuh menyimpan lebih banyak kalori dari makanan sebagai lemak.

Akibatnya, berat badan mudah bertambah meskipun kamu sebenarnya tidak banyak makan atau makan dalam porsi normal. Dampak jangka panjang perilaku tidak sehat ini memicu penyakit metabolik seperti diabetes, jantung koroner, kolesterol tinggi, dan obesitas.

 

Penulis: Maula Sulthoni

Editor: Indiana Malia

Top