Bahaya Sterilisasi Berlebihan: Hati-hati dalam Membersihkan Rumah Anda!

Reading time: 4 menit
Foto : Shutterstock

Membersihkan rumah adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun, penggunaan bahan pembersih yang tidak tepat di rumah bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda, bahkan mematikan.  Menyemprot rumah Anda dengan Lysol, atau mencampurkan produk pembersih, hanyalah dua contoh dari cara keliru membersihkan rumah, yang berpotensi bahaya sterilisasi berlebihan. Berikut adalah beberapa pedoman untuk menjaga Anda dan keluarga tetap aman.

Bahaya Sterilisasi Berlebihan: Penggunaan Pemutih yang Salah

Pemutih klorin, yang biasanya muncul pada daftar bahan pembersih sebagai natrium hipoklorit; tidak boleh Anda campur dengan bahan kimia selain air, karena dapat membuat gas berbahaya dan berpotensi mematikan. Demikian pula, saat menggunakan pemutih, pastikan area yang Anda bersihkan berventilasi baik. Buka jendela dan pintu sehingga Anda tidak menghirup asap beracun dari pemakaian pembersih tersebut. Jika Anda mulai merasa mual atau pusing atau mengalami masalah pernapasan, istirahatlah untuk menghirup udara segar, dan jika gejala Anda parah, hubungi Poison Control.

Berikut cara menyiapkan larutan pemutih yang tepat, menurut Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit:

  • 5 sendok makan pemutih per galon air, atau
  • 4 sendok teh pemutih per liter air

Buat larutan pemutih hanya sebanyak yang Anda butuhkan saat itu juga. Walaupun dapat Anda simpan, tetapi efektivitas pemutih akan menurun setelah satu hari penyimpanan. Jadi lebih baik Anda tidak membuat lebih dari yang Anda butuhkan. Namun, jika Anda harus menyimpannya karena tidak punya cukup waktu luang untuk membuatnya lagi, ikuti panduan penyimpanan ini dari US Consumer Product Safety Commission atau Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat:

  • Pastikan wadah memiliki penutup yang rapat dan aman.
  • Beri label larutan pemutih dengan jelas dan akurat.
  • Jelaskan kepada keluarga Anda bahwa ada cairan pemutih yang berbahaya di dalam wadah.
  • Simpan di tempat terkunci dan jauh dari anak kecil, orang lanjut usia, dan hewan peliharaan.
  • Saat memilih wadah penyimpanan, pilihlah kaca atau plastik, dan hindari wadah logam.

Bahaya Sterilisasi Berlebihan: Menyalahgunakan Semprotan Disinfektan Lysol

Ada banyak orang yang salah menggunakan Lysol. Penting bagi kesehatan Anda untuk mengetahui cara menggunakannya dengan benar.

“Semprotan lysol adalah disinfektan – ini dirancang untuk digunakan pada permukaan,” kata Joe Rubino, direktur penelitian dan pengembangan mikrobiologi di Reckitt Benckiser, perusahaan Lysol. “Itu tidak dimaksudkan untuk digunakan pada tubuh, baik itu manusia atau hewan peliharaan.”

“Kami tidak ingin ada orang yang menyemprotkan ini pada makanan – tidak perlu menggunakan produk Lysol pada makanan,” tambahnya.

Penggunaan Lysol yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan kerusakan material. Meskipun Lysol dirancang untuk sebagian besar permukaan keras, Lysol tidak boleh Anda gunakan pada kayu yang dicat, plastik akrilik, bahan kulit, atau sutra. Lisol dapat berguna untuk mensterilkan mainan anak-anak, tetapi setelah itu harus Anda bilas dengan air bersih.

Paket Detergen Bocor

Kemasan detergen laundry tidak boleh bocor atau terbuka. Detergen di dalam kemasan sangat pekat, dan berisiko terkena mata. Jika Anda perlu menggunakan detergen untuk membersihkan noda, atau tujuan pembersihan lainnya, gunakan detergen cair atau bubuk yang diencerkan, daripada menusuk kemasan detergen. Ingat juga untuk menjaga detergen jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Bahaya Sterilisasi Berlebihan: Tidak Menyimpan Produk dengan Aman

Simpan produk pembersih di tempat terkunci dan jauh dari jangkauan anak kecil, orang-orang lanjut usia, dan hewan peliharaan.

“Kami sangat menganjurkan Anda untuk menyimpan bahan kimia dalam wadah aslinya,” kata Joe Martyak, direktur komunikasi untuk Komisi Keamanan Produk Konsumen AS. Jika Anda akan memindahkan produk pembersih atau larutan ke dalam wadah, Pak Martyak berkata, “seharusnya tidak terlihat seperti wadah minuman – pastikan untuk memberi label wadah baru dengan benar.”

Mencampur Produk Pembersih

Jangan mencampur produk pembersih, apalagi jika Anda tidak yakin penggunaannya aman. Jika Anda akan menggunakan produk untuk penggunaan yang tidak dirancang khusus, lakukan sedikit pengujian di area yang tidak mencolok untuk menentukan apakah produk tersebut akan menyebabkan kerusakan.

Anda harus menghindari pencampuran produk pembersih yang mengandung pemutih klorin, amonia, alkohol, atau hidrogen peroksida. Bahan-bahan ini sangat berbahaya, karena menghasilkan gas beracun yang dapat membuat sakit dan bahkan membunuh Anda jika dicampur bersama atau jika dicampur dengan bahan yang tampaknya tidak berbahaya seperti cuka.

Berhati-hatilah kalau Anda menggunakan beberapa produk pada permukaan yang sama. Meskipun tidak terlalu berbahaya dibandingkan mencampurkan bahan kimia secara langsung ke dalam botol, namun tetap bisa mematikan. Gunakan hanya satu produk pada satu waktu. Tetapi jika Anda harus menggunakan dua produk terpisah untuk membersihkan dan disinfeksi, periksa daftar bahan dari keduanya untuk memastikan tidak ada reaksi yang berpotensi berbahaya, lalu seka permukaan secara menyeluruh dengan air untuk menghilangkan semua residu dari produk pertama sebelum memasukkan produk kedua.

Pelajari tentang Produk yang Anda Gunakan, Mencegah Bahaya Sterilisasi Berlebihan

Ada empat hal yang dapat Anda periksa untuk mempelajari tentang penggunaan produk pembersih yang aman dan benar:

  • Penggunaan dan petunjuk: Petunjuk penggunaan dan keselamatan tercetak pada kemasan produk. Jika informasi sulit Anda baca karena cetakannya kecil, Anda dapat menemukannya secara online dengan menelusuri nama produk dan “petunjuk penggunaan”.
  • Daftar kandungan bahan: Bahan-bahan produk juga ada pada label kemasan, atau dapat Anda temukan secara daring dengan menelusuri nama produk dan “bahan-bahan”. Meskipun sulit untuk menafsirkan nama bahan, Anda perlu mewaspadai tiga kandungan ini: natrium hipoklorit, isopropanol, dan amonium hidroksida; yang merupakan tanda bahwa produk mengandung pemutih klorin, alkohol isopropil, atau amonia.
  • Safety Data Sheets: SDS menyediakan semua informasi penting tentang produk pembersih – bahan-bahan, petunjuk penanganan dan penyimpanan, peringatan bahaya dan tindakan pertolongan pertama – dalam satu dokumen. Anda dapat menemukannya secara online dengan mencari nama produk dan “SDS”.
  • SmartLabel : SmartLabel adalah database dari ribuan produk makanan, minuman, perawatan diri, rumah tangga, dan perawatan hewan peliharaan. Ini merinci penggunaan, bahan, penyimpanan dan pembuangan, bahaya, tindakan pertolongan pertama dan banyak lagi.

Baca juga: Cara Mencuci Buah dan Sayur: Perhatikan untuk Jaga Nutrisi Anda

Tanda-tanda Anda Sakit karena Penyalahgunaan Produk Pembersih

Segera hubungi Poison Control jika Anda:

  • Jika produk tertelan dan menyebabkan rasa terbakar atau iritasi pada mulut dan tenggorokan, batuk atau tersedak;
  • Kalau produk mengenai mata dan menyebabkan rasa terbakar atau iritasi;
  • Produk terhirup dan menyebabkan rasa terbakar atau iritasi pada mulut dan tenggorokan, batuk atau tersedak;
  • Misalnya produk mengenai kulit dan menyebabkan rasa terbakar, gatal atau melepuh.

Jika ragu, hubungi Poison Control – ahlinya akan menilai situasinya dan dapat memberi tahu Anda tentang tindakan pertolongan pertama atau kapan harus mencari bantuan medis, jika perlu. Ia juga memberi tahu jika tidak ada risiko yang berarti. Poison Control memiliki panduan perawatan pertolongan pertama yang harus Anda lakukan jika produk secara tidak sengaja tertelan, terhirup, atau terkena kulit atau mata.

Memanggil Poison Control dapat membantu mengurangi kunjungan ke ruang gawat darurat yang tidak perlu. Ini penting karena semasa pandemi, corona membuat banyak petugas kesehatan kewalahan.

Sumber:

New York Times

Top