Cara Membuat Eco Enzyme, Cairan Alami Banyak Manfaat

Reading time: 2 menit
Ilustrasi membuat eco enzyme. Foto: Shutterstock
Ilustrasi membuat eco enzyme. Foto: Shutterstock

Eco enzyme merupakan hasil fermentasi sampah organik seperti ampas kulit buah dan sayuran, gula (gula merah atau gula tebu), dan air. Setelah fermentasi, warnanya akan berubah menjadi cokelat tua dan memiliki aroma asam manis yang kuat. Sebanyak 54% komposisinya berasal dari sampah organik.

Pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, Rosukon Poompanvong, pertama kali memperkenalkan fermentasi ini. Ia menggagas proyek ini untuk mengolah enzim dari sampah organik menjadi pembersih yang multifungsi.

BACA JUGA: 3 Resolusi untuk Lebih Ramah Lingkungan di 2024

Sobat Greeners bisa memanfaatkan limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran menjadi eco enzyme. Limbah tersebut juga perlu kamu campur gula (gula cokelat, gula merah, atau gula tebu) dan air.

Zero Waste Indonesia melansir bahwa eco enzyme bisa menjadi cairan multiguna. Fermentasi ini bisa kamu aplikasikan dalam rumah tangga, pertanian, dan peternakan. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, obat, dan pupuk alami. Yuk, simak cara membuat eco enzym dengan mudah di bawah ini!

1. Siapkan wadah, limbah organik, gula, dan air

Cara membuat eco enzyme terbilang mudah. Alat dan bahan juga cukup sederhana seperti wadah yang lebar, sampah organik seperti sayur dan buah, air, serta gula (gula merah atau gula tebu).

Perbandingan sampah organik yaitu 10:3:1, 10 untuk air, 3 untuk limbah buah atau sayur, dan 1 untuk gula. Kemudian, sampah dapur yang digunakan yaitu seperti kulit apel, jeruk, nanas, semangka, dan lemon.

Selanjutnya, tuang semua bahan ke dalam botol atau galon. Namun, pastikan limbah organik yang akan kamu gunakan dicacah terlebih dahulu. Setelah itu, campur dengan gula dan air di dalam botol.

2. Simpan eco enzyme di tempat sejuk

Setelah tercampur di dalam botol atau galon, simpanlah di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah. Biarkan cairan  itu melakukan proses fermentasi selama tiga bulan. Sobat Greeners bisa membukanya setiap hari di dua minggu pertama, kemudian lanjutkan 2-3 hari sekali dan seminggu sekali.

BACA JUGA: Awas, Tidur Sore Bisa Menyebabkan 4 Masalah Kesehatan Serius

Pada minggu pertama akan ada banyak gas yang dihasilkan. Setelah 3 bulan, saring eco enzyme menggunakan kain kasa atau saringan. Tak perlu khawatir, sampah organik bekas cairan itu bisa kamu gunakan kembali untuk memproduksi eco enzyme selanjutnya. Kamu tinggal menambahkan sampah organik yang segar.

Namun, jika Sobat Greeners ingin mengganti limbah organik dengan yang baru secara keseluruhan, bisa mengeringkan sampah tersebut. Kemudian, blender dan kubur dalam tanah sebagai pupuk.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top