Ulasan
Alam liar dan manusia adalah dua komponen yang saling terhubung. Kerusakan di satu sisi, tentunya akan berdampak bagi sisi lainnya. Berbekal pengalamannya mengitari pelosok Bumi untuk melihat alam liar yang ada, David Attenborough memberikan cerita, pun juga pernyataannya terkait dengan kondisi alam yang semakin lama semakin berkurang.
Mardiyah Chamim bersama Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menerbitkan buku Menjaga Rimba Terakhir. Secara keseluruhan, buku ini mengangkat tentang kebijaksanaan masyarakat adat. Pun juga permasalahan kehidupan masyarakat adat dalam menjaga lingkungan dan identitas hutan.
Film ini membuka wawasan penonton terkait dengan kepintaran dan hubungan paus antara satu dengan lainnya. Binatang yang selama ini hidup berdasarkan naluri, ternyata juga memiliki kemampuan untuk berkembang dan merasa.
Erik Loomis, professor sejarah di University of Rhode Island Amerika Serikat, memandang korporasi Amerika Serikat (AS) sebagai agen utama perusakan alam di masa modern. Erik menulis, korporasi AS sejak lahir menganggap dunia sebagai kubangan sampah.
Bagi Anda yang ingin melihat secara saksama permasalahan lingkungan yang ada, empat film ini bisa menjadi pintu masuk Anda.
Film dokumenter Endgame 2050 ini menceritakan enam permasalahan utama yang akan terjadi pada manusia bila sektor bisnis tetap dilakukan seperti saat ini.
Setiap spesies di Bumi mengisi ruang dan fungsi masing-masing terhadap lingkungannya. Ekosistem terbesar di Bumi terdapat di daratan dan perairan.
Komik Astawira ini menggabungkan cerita fiksi pahlawan super dengan permasalahan lingkungan yang tengah berkembang di dunia.
Konsep yang digunakan dalam mitos adalah sebuah metafora yang wujudnya menjadi cerita karena dipengaruhi kepercayaan masyarakat pada saat itu.
Sungai yang dahulunya sakral ini, semakin lama semakin rusak akibat ulah manusia. Pencemaran ini juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Di dalam bukunya Gobind menceritakan bahwa kedekatan individu pada Bumi merupakan cara paling baik untuk berteman dengan diri sendiri.
Dalam 40 tahun terakhir jumlah hewan liar secara global berkurang hingga separuhnya. Perilaku manusia membuat kepunahan 1.000 kali lebih cepat.
Penambangan pasir yang merusak ekosistem laut memicu keresahan nelayan di Takalar karena hasil tangkapan terus menurun sejak satu tahun terakhir.