Adidas Akhiri Limbah Plastik dengan Poliester Daur Ulang

Reading time: 2 menit
Adidas
Adidas. Foto: news.adidas.com

Sampah plastik sudah menjadi masalah global dan mencapai titik kritis. Setiap orang di planet Bumi menghasilkan satu ton plastik dan hampir 80 persen menimbulkan kekacauan di lautan di seluruh dunia. Melansir ecowatch.com, sebanyak 80 persen polusi plastik di laut juga banyak yang berasal dari sungai.

Merek sepatu internasional Adidas dalam situs resminya mengatakan akan berkomitmen untuk mengakhiri limbah plastik melalui inovasi dan kemitraan. Sejak 2012, Adidas melakukan inovasi pada produknya. Mereka bekerja sama dengan beberapa mitra, seperti Parley for the Oceans, Stella McCartney, dan U.S. International Space Station untuk menerapkan prinsip berkelanjutan.

Baca juga: Adidas Ajak Suporter Manchester United Kenakan Jersey dari Sampah Laut

Tahun ini, Adidas akan meluncurkan material ‘Primeblue’ dan ‘Primegren’. Atau dua teknologi baru yang berkelanjutan karena menggunakan 100 persen bahan polyester daur ulang. Kedua material kain tersebut akan memainkan peran penting dalam komitmen Adidas untuk mengakhiri sampah plastik. Target adidas dalam memutus rantai sampah plastik salah satunya dengan memanfaatkan lebih dari 50 persen total volume daur ulang polyester pada akhir 2020.

Mereka mengklaim melakukan tindakan nyata ramah lingkungan melalui “Strategi Tiga Lingkaran” atau Three Loop Strategy. Upaya tersebut dilakukan produsen dengan cara menciptakan tiga kategori produk berkelanjutan, yakni Recycled Loop yang terbuat dari bahan daur ulang karena didukung pengenalan material Primeblue dan Primegreen. Kedua, Circular Loop atau pembuatan ulang untuk menjadi produk baru dan Bionic Loop yang dibuat dari alam.

Adidas

Adidas. Foto: news.adidas.com

Merek olahraga ini juga terus menciptakan produk terbaik untuk para atletnya menggunakan produk berkelanjutan. Produk dan proses pembuata Adidas akan menjadi bagian dari model bisnis sirkular baru. Mereka memanfaatkan material yang dapat didaur ulang berkali-kali dan dikembangkan dari sumber daya alam.

“Kami percaya bahwa melalui olahraga kami memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan. Dan kami berdedikasi untuk menciptakan perubahan itu. Sejak 1998, kami telah mengembangkan dan memperkenalkan inovasi “Akhiri Limbah Plastik”.

“Komitmen kami pada 2024 untuk menghilangkan penggunaan poliester murni di setiap produk membantu kami selangkah lebih dekat untuk menjadi perusahaan sirkular,” kata James Carnes, Vice President Brand Strategy Adidas dalam laman resmi mereka. Di tahun berikutnya Adidas mengatakan akan melakukan lebih banyak upaya untuk “Mengakhiri Limbah Plastik”.

  • Tahun 2020: lebih dari 50 persen penggunaan poliester dalam produk Adidas akan didaur ulang.
  • Tahun 2021: Bekerja sama dengan mitra olahraga utama di Amerika, seperti MLS, NHL, USA Volleyball dan program sepakbola Power 5 NCAA, untuk transisi ke seragam yang lebih berkelanjutan.
  • Tahun 2024: Adidas hanya akan menggunakan poliester daur ulang di semua produk dan seluruh bisnis Mereka juga mengenalkan material Primeblue dan Primegreen dari 100 persen poliester daur ulang.
  • Tahun 2030: Adidas akan mengurangi jejak karbon perusahaan hingga 30 persen (dibandingkan dengan 2017) sebagai bagian dari penghargaan dalam industri mode untuk aksi iklim.
  • Tahun 2050: Mencapai iklim netral. Di Jerman, hampir semua perusahaan memakai listrik yang berasal dari sumber terbarukan.

 

Penulis: Sarah R. Megumi

Top