Cangkang Lobster Ternyata Bisa Jadi Bioplastik!

Reading time: 2 menit
Foto : Shutterstock

Setelah memakan lobster, biasanya cangkang dari hewan laut tersebut kita buang begitu saja. Cangkang lobster seringkali kita anggap sebagai sampah yang tidak memiliki kegunaan. Tidak seperti orang kebanyakan, para desainer dari Royal College of Art dan Imperial College justru memandang cangkang tersebut sebagai sesuatu yang berharga.

Alih-alih membiarkan cangkang lobster menjadi sampah, para desainer bernama Ed Jones, Insiya Jafferjee, Amir Afshar, dan Andrew Edwards, justru memilih untuk menyulap sampah cangkang menjadi sesuatu yang komersial. Melalui proyeknya yang bernama Shellworks, mereka berhasil mengubah cangkang tersebut menjadi suatu material berupa bioplastik. Bioplastik tersebut terbuat dari campuran cuka dan kitin, suatu zat pembentuk cangkang pada hewan krustasea dan dinding sel jamur.

“Bioplastik ini kita buat dari kitosan (versi komersial dari zat kitin). Kami membutuhkan waktu berminggu-minggu lamanya untuk mencoba mengekstrak kitosan. Diperlukan suatu mesin khusus untuk mendapat ekstrak dari zat tersebut dengan cepat dan mudah,” ujar para desainer tersebut pada Dezeen.

Mengubah Cangkang Lobster Menjadi Bioplastik: Perlu Mesin yang Berbeda-Beda

Kitosan yang dapat kita peroleh dari cangkang lobster merupakan bahan utama dari pembuatan bioplastik Shellworks ini. Untuk mendapatkan kitosan secara cepat, para desainer pun menciptakan lima mesin khusus yang bernama Shelly, Sheety, Vaccy, Dippy, dan Drippy.  Kelima mesin tersebut dapat membantu para desainer untuk menciptakan bioplastik Shellworks.

Mengutip dari situs Dezeen, setiap mesin memiliki kegunaannya masing-masing. Contohnya, mesin Shelly berfungsi sebagai ekstraktor cangkang lobster, mesin Sheety berfungsi sebagai pembuat lembaran bioplastik, dan seterusnya. Dengan adanya mesin-mesin tersebut, para desainer dapat mengontrol kekakuan, fleksibilitas, kejernihan, serta ketebalan dari bioplastik Shellworks. Untuk menciptakan bioplastik ini, para desainer tersebut berkomitmen untuk tidak menggunakan zat aditif apapun, termasuk pewarna tambahan.

Setelah proses pembuatan bioplastik  berbahan cangkang lobster ini selesai, bioplastik tersebut nantinya akan melalui proses pembentukan sehingga bioplastik tersebut menjadi lebih fungsional. Para desainer tersebut akan membentuk bioplastik Shellworks menjadi pot, gelas, pembungkus obat, dan juga tas. Mereka berharap kehadiran bioplastik Shellworks ini dapat menggantikan keberadaan plastik sekali pakai yang tidak mudah terurai di alam.

Seperti bioplastik pada umumnya, bioplastik cangkang lobster yang satu ini merupakan material yang mudah terurai dan dapat terus-menerus kita daur ulang. Shellworks yang sudah tidak kita gunakan dapat kita cairkan kembali dengan menggunakan mesin Drippy Hydro-Recycler. Cairan bioplastik tersebut nantinya akan melewati proses pembentukan ulang, atau akan beralih fungsi menjadi pupuk alami.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Dezeen    

Top