Ladang Tenaga Surya yang Ramah Penyerbuk

Reading time: 2 menit
Ladang Tenaga Surya
Ladang Tenaga Surya. Foto: pexels

Spesies penyerbuk alami seperti lebah madu menurun drastis. Jumlahnya lebih rendah dari yang dibutuhkan bahkan hilang hingga mencapai 63 persen setiap tahunnya.

Riverstart Solar Park menyediakan energi bersih untuk ribuan rumah disertai dengan inovasi menanam tanaman yang ramah bagi lebah. Tujuannya untuk menyelamatkan populasi lebah karena kehadirannya sangat penting bagi keberadaan manusia.

Baca juga: Biopestisida dari Kulit Durian

Randolph Country di Indiana Timur telah mengadopsi peraturan energi matahari pertama yang memiliki ketentuan ramah lebah. Langkah ini dilakukan sebelum pembangunan EDP Renewables’ Riverstart Solar Park yang dinilai akan menjadi pembangkit tenaga surya terbesar di Indiana.

Taman solar tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 200 megawatt yang dapat memberi daya sebanyak kurang lebih 36.000 rumah di Indiana setiap tahunnya. Semua pertanian tenaga surya di Randolph Country termasuk Riverstart akan menerapkan ketentuan pengelolaan lahan. Tanah pertanian dialihkan menjadi padang rumput asli, cengkeh, dan tanaman bunga liar yang ramah penyerbuk.

Lebah

Lebah. Foto: pexels

Inovasi ini disebut akan menghemat lebih dari 335 juta galon air setiap tahun dan menurunkan emisi karbon dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang merupakan penyumbang utama krisis iklim. Selain itu, energi matahari juga dapat meningkatkan kualitas udara karena membantu mengurangi polutan udara yang berbahaya.

Lahan taman solar terdiri dari ribuan panel surya fotovaltik yang dapat mengubah sinar matahri langsung menjadi listrik melalui efek fotolistrik. Listrik arus searah lalu dikumpulkan dan diubah menjadi arus bolak-balik yang masuk ke jaringan listrik melalui gardu induk setelah diubah menjadi tegangan yang sesuai.

Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Angin Kurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Dalam pertemuan terakhir Royal Geographical Society of London, Earthwatch Institute menyatakan lebah sebagai spesies hidup terpenting di Bumi. Menurut Greenpeace, tujuh dari 100 tanaman pangan manusia yang memasok sekitar 90 persen nutrisi dunia diserbuki oleh lebah. Serangga penghasil madu ini melakukan sebagian besar penyerbukan. Mereka bertanggung jawab atas sekitar 80 persen dari semua penyerbukan di seluruh dunia.

Manusia turut bertanggung jawab atas kehancuran populasi lebah dan hilangnya habitat alami mereka. Gagasan untuk menggabungkan lahan luas yang ramah penyerbuk ini merupakan langkah cerdas yang harus didorong dan dilakukan di seluruh dunia.

Penulis: Mega Anisa

Top