Masjid Berbahan Daur Ulang di Dhaka

Reading time: 2 menit
Masjid Tara
Foto: shutterstock.com

Masjid Tara di Armanitola, Bangladesh menjadi salah satu bangunan tertua di Dhaka. Masjid dengan struktur marmer putih indah ini dihiasi ukiran bunga serta pola bintang. Berdiri tegak dengan keindahan yang memesona, masjid ini memiliki pola bintang yang tak terhitung.

Material bintang terbuat dari ubin berwarna cerah dan menutupi seluruh dinding marmer masjid yang dipoles. Selain itu, terdapat juga air mancur berbentuk bintang besar dan reservoir air untuk wudhu.

Masjid peninggalan kesultanan Mughal ini dibangun oleh pemiliknya yang bernama Mirza Gulam Pir. Masjid Tara merupakan bangunan dengan arsitektur khusus yang dihiasi mosaik tanah liat Cina yang dalam tradisi disebut Chinitikri.

Baca juga: Agrisea, Menanam Padi di Laut

Dhaka dibangun pertama kali pada paruh abad ke-19. Desain Mughal asli mencakup kubah besar yang berada di tengah. Sedangkan dua lainnya berukuran lebih kecil di setiap sisi. Selama bertahun-tahun, interiornya mengalami perubahan dan pembangunan kian bertambah. Perubahan ini mendapat kritik karena telah menghilangkan arsitektural gaya Mughal.

Renovasi dilakukan pada 1926 oleh seorang saudagar bernama Ali yang merupakan penduduk Armanitola. Ia berinisiatif untuk merenovasi dan mendekorasi ulang seluruh masjid dengan keramik dari Jepang.

Masjid Tara

Foto: shutterstock.com

Meskipun desain yang lama sudah tidak ada lagi, tetapi daya tarik utama masjid terletak pada mosaik yang menghiasinya. Para pengrajin yang menciptakan pola-pola ini menggunakan teknik Chinitikri. Misalnya dengan menggunakan pecahan porselen Tiongkok sebagai potongan mosaik termasuk pecahan-pecahan botol yang turut digunakan. Ukuran potongan yang digunakan bervariasi dari setengah inci hingga 2,5 inci. Adapun bentuk yang disukai adalah rhomboid dan segitiga.

Baca juga: Masker Transparan untuk Penyandang Tuna Rungu

Saat ini Masjid Tara menjadi satu dari sedikit contoh karya arsitektur yang dihiasi dengan mosaik bergaya Chinitikri. Motif yang paling menonjol adalah motif bintang biru Chinitikri yang menjadikan masjid ini juga dikenal dengan nama masjid bintang. Ratusan bintang berwarna biru menghiasi kubah dengan marmer putih. Tema bintang ini digaungkan oleh mosaik-mosaik bunga dan mawar yang ditemukan di façade dan interior masjid.

Dengan latar belakang marmer putih, bintang-bintang yang terukir berkilauan dan menciptakan cahaya yang dihasilkan dari pantulan sinar matahari. Terdapat juga ayat-ayat Al-Quran yang terukir di dinding bagian dalam. Air mancur berbentuk bintang dibangun di sisi timur masjid.

Penulis: Mega Anisa

Top