Menara Bambu Pengumpul Air Untuk Ethiopia

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: www.architectureandvision.com

Di Ethiopia, akses untuk mendapatkan air bersih masih menjadi masalah. Diperkirakan sekitar 60 juta penduduknya masih kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk membantu menghadapi masalah ini, sebuah menara pengumpul air telah terpasang di salah satu dataran tinggi di timur laut Ethiopia.

Proyek menara ini diberi nama Warka Water. Kata “Warka” merupakan nama pohon berukuran besar yang tumbuh liar di Ethiopia. Pohon warka (Ficus vasta) menjadi bagian penting dari budaya lokal dan ekosistem dengan menyediakan buah dan tempat berkumpul bagi warga di sana.

Menara Warka Water memiliki tinggi sekitar 10 meter dan lebar 4 meter. Bilah-bilah bambu yang dijalin dengan bio-plastic berwarna oranye dan dibuat berkisi membuat menara ini terlihat seperti karya seni. Namun, menara Warka Water didesain untuk menyaring air dari udara (termasuk air hujan, kabut, dan embun) dan menjadi sumber air berkelanjutan.

Ilustrasi: www.architectureandvision.com

Proyek Warka Water dimulai pada tahun 2012 lalu oleh Arturo Vittori dan tim arsitek yang tergabung dalam Architecture and Vision. Berdasarkan pengujian laboratorium di Italia, menara ini mampu memanen air sebanyak 50 – 100 liter air per hari. Jumlah yang masih sedikit namun cukup signifikan.

Vittori dan timnya sudah membuat versi terbaru Warka Water dan perkembangan ini dikampanyekan di Kickstarter.com untuk mendanai uji lapangan di Ethiopia akhir tahun ini.

Prototipe terbaru tersebut telah memperbaiki beberapa hal, diantaranya pemakaian bambu yang menggantikan juncus (sejenis ilalang tinggi), melengkapi puncak menara dengan benda mengkilap untuk mengusir burung, dan strukturnya dua kali lebih besar. Struktur yang besar memungkinkan jaring plastik (dalam gambar berwarna oranye ) menangkap air dua kali lebih banyak.

Ilustrasi: www.architectureandvision.com

Untuk membuat menara Warka Water diperlukan biaya sekitar 1.000 dollar dan sama sekali tidak membutuhkan listrik. Vittori mengatakan, dibutuhkan kurang dari satu jam untuk merangkai lima modul yang menyusun menara Warka Water, sehingga mudah untuk mengepak dan memindahkan menara ini saat dibutuhkan.

Tujuan praktis alat ini adalah menciptakan “mesin” produksi air yang efisien dan mampu bekerja terus menerus. Meski begitu, Vittori juga mendasain alat ini menjadi sesuatu yang ikonik, lebih dari itu menara ini dapat menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi warga dusun setempat.

Dengan kanopi yang terbuat dari kain yang terbentang mengembang, menara ini akan menjadi tempat dimana orang berkumpul untuk bersosialisasi dan mencari keteduhan dari sengatan matahari, seperti yang biasa mereka lakukan di bawah keteduhan pohon Warka.

(G15)

Top