Menyelamatkan Hutan Dengan Smartphone Bekas

Reading time: 2 menit
Foto: Rainforest Connection (RFCx)

London – Beberapa hutan di dunia yang paling terancam tak lama lagi akan terlindungi dengan lebih baik berkat harta terbuang dari masyarakat konsumeris, yaitu ponsel.

Seperti dilansir dari laman Climate News Network, sebuah perusahaan berbasis teknologi internet asal California, Rainforest Connection (RFCx), telah mengembangkan sebuah alat – menggunakan smartphone bekas – yang digunakan sebagai cara baru untuk memonitor dan menghentikan pembalakan hutan dan perburuan liar di seluruh hutan Afrika.

RFCx bekerja sama dengan Zoological Society of London (ZSL), lembaga donor internasional untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang bekerja untuk konservasi satwa dan habitatnya di seluruh dunia. Kedua organisasi ini berencana untuk memasang teknologi anti deforestasi dan anti perburuan liar di Kamerun tahun ini.

RFCx mengatakan bahwa alat ini merupakan sistem deteksi real-time pertama untuk melindungi hutan dan mencegah pembalakan hutan dengan menggunakan smartphone Android yang mengirimkan peringatan segera ke polisi hutan,sehingga memungkinkan mereka untuk bertindak dengan cepat.

Metode ini sangat berbeda dengan yang sebelumnya pernah ada, yakni bergantung pada pantauan udara atau satelit, yang terkadang baru mendeteksi adanya deforestasi beberapa hari atau bahkan beberapa minggu berikutnya.

Sistem yang dikembangkan RFCx pertama kali diuji coba tahun 2013 untuk mencegah pembalakan hutan di Sumatera Barat, Indonesia, dan terbukti bahwa teknologi ini sangat berfungsi sesuai dengan yang diharapakan. Dengan menggunakan mikrofon yang sangat sensitif, setiap alat ini mampu mengawasi hingga satu mil persegi area hutan, rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan satwa.

Alat ini dirancang agar bisa beroperasi hingga bertahun-tahun, menggunakan desain panel surya yang mampu menghasilkan listrik bahkan di bawah bayangan kanopi pohon.

Chris Ransom, manager program ZSL di Afrika, mengatakan, “Kami pikir ini adalah sebuah alat baru yang sangat penting untuk menjaga kawasan hutan yang sangat luas. Kami sangat antusias untuk segera menggunakannya tahun ini bersama dengan mitra lokal kami di Afrika.”

Topher White, pendiri RFCx, yakin bahwa alat yang tepat telah dikembangkan di saat yang tepat hingga mampu menciptakan perubahan. “Sudah jelas bahwa peringatan dan intervensi real-time adalah hal yang selama ini dibutuhkan dalam perlindungan hutan –hutan yang tersisa,” katanya.

Deforestasi adalah penyebab utama perubahan iklim dan kepunahan spesies global. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) mengatakan bahwa deforestasi, pembukaan lahan untuk pertanian, dan kebakaran lahan gambut menyumbang 17% emisi gas rumah kaca secara global pada tahun 2004.

RFCx mengatakan bahwa setiap alat yang terpasang sama efektifnya seperti menghilangkan 3000 mobil dari jalanan, dalam hal mitigasi emisi karbon dari aktivitas penebangan hutan.

(G33)

Top