Superkapasitor Kendaraan dari Cangkang Asam Jawa

Reading time: 2 menit
Foto : Shutterstock

Pada bulan Juli lalu, para peneliti dari Singapura, Norwegia, dan India berhasil mengembangkan teknologi yang mampu mengubah cangkang buah asam jawa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Mereka berhasil memberikan kehidupan kedua pada cangkang dari buah tersebut dengan mengolahnya kembali menjadi superkapasitor kendaraan.

“Pemanfaatan cangkang ini diharapkan dapat mengurangi jumlah timbunan limbah asam jawa yang menggunung, khususnya di kawasan Asia. Selain itu, cangkang asam merupakan material yang kaya akan karbon dan sayang jika terbuang begitu saja,” ujar salah satu peneliti dari Universitas Alagappa India, Prof. G. Ravi, dalam Science Daily.

Melalui tangan dingin para peneliti, cangkang buah asam jawa yang kaya akan karbon diolah kembali menjadi lembaran nano karbon. Nano karbon sendiri merupakan komponen kunci dari superkapasitor, yakni perangkat penyimpanan energi yang lazim digunakan pada kendaraan bermotor dan lift.

Mengolah Cangkang Asam Jawa menjadi Lembaran Nano Karbon

Untuk membuat lembaran nano karbon dari cangkang asam jawa, pertama-tama para peneliti akan mencuci kulit buah asam terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan mengeringkannya pada suhu 100 derajat Celsius selama sekitar enam jam, sebelum menggilingnya menjadi bubuk. Para ilmuwan kemudian memanggang bubuk tersebut dalam tungku selama 150 menit pada suhu 700-900 derajat Celsius.

“Setelah melewati proses pemanggangan, kami akan mengolah bubuk cangkang asam jawa tersebut menjadi lembaran nano karbon ultra tipis. Lembar nano karbon tersebut terdiri dari lapisan atom karbon yang tersusun dalam rangka segi enam yang saling berhubungan, seperti sarang lebah,” ujar Prof. Dhayalan Velauthapillai, salah satu peneliti dari Western Norway University of Applied Sciences di Norwegia.

Para peneliti percaya bahwa lembaran nano karbon dari cangkang asam dapat bekerja dengan baik dan dapat bersaing dengan produk nano karbon yang dibuat secara industri. Selain lebih ramah lingkungan, lembaran nano karbon yang berasal dari kulit asam jawa juga dapat menunjukkan stabilitas termal dan konduktivitas listrik yang baik.

“Lembaran nano karbon dari cangkang asam jawa juga dapat menyimpan energi dengan baik. Rahasia di balik kemampuan penyimpanan energinya terletak pada struktur berporinya yang mengarah ke luas permukaan yang besar. Hal tersebut membantu lembaran nano karbon untuk menyimpan sejumlah besar muatan listrik dengan lebih baik lagi,” tutur Prof. Dhayalan.

Para peneliti berharap bahwa penemuan ini dapat mengatasi tantangan besar umat manusia pada keberlanjutan. Selain itu, mereka juga berharap bahwa penemuan ini dapat menjadi inovasi yang berkontribusi dalam pengurangan dampak buruk industri kendaraan terhadap lingkungan.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Science Daily

 
Top