Lima puluh tahun lalu, duo bersaudara The Carpenters meluncurkan lagu Close to You. Sampai saat ini, tembang manis ini masih menjadi lagu romansa yang senantiasa melantun di pusat perbelanjaan. Namun, […]
Produksi pakaian yang begitu meningkat berdampak buruk bagi lingkungan hidup. BBC menulis timbulan sampah tekstil tak kurang dari 92 juta ton per tahun.
Dari masifnya timbulan sampah saat membesarkan bayi, pegiat lingkungan hidup menawarkan sejumlah solusi. Istilah ‘green baby’ digaungkan sebagai tanda orang tua bayi yang berusaha mengurangi timbulan sampah.
Sejak didaulat menjadi Duta Lingkungan Hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2005, Tasya Kamila mengaku mendapat pengetahuan baru dalam mempelajari isu yang berhubungan dengan lingkungan. Dia pun dengan senang hati memanfaatkan platformnya untuk menyuarakan hal positif dan menyelamatkan lingkungan.
Di tengah tren gaya hidup ramah lingkungan, topik limbah kosmetik masih jarang terdengar. Sementara itu, media daring The Independent mengklaim produksi limbah plastik industri kecantikan mencapai 120 trilyun unit per tahun.
YLKI menyampaikan bahwa air kemasan galon sekali pakai bertentangan dengan pengendalian plastik sekali pakai pada produk pangan yang dicanangkan pemerintah.
Karun, produsen kacamata asal Chili, Amerika Selatan, memproduksi kacamata ramah lingkungan berbahan dasar kayu bekas dan jaring ikan bekas.
Dilihat dari bentuknya yang unik dan memiliki kekuatan untuk menahan beban, karton wadah telur cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan meja kopi.
Kaktus ini dapat dibentuk menjadi jaket, dompet, jok mobil, dan barang lain yang terbuat dari kulit sapi serta dapat bertahan hingga satu dekade.
Kerugian yang dialami masyarakat adat bukan hanya kehilangan tanah atau lahan, tetapi identitas, bahasa, hingga budaya dan tradisi adat lokal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat enam provinsi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Di habitatnya, beruang kutub sangat bergantung pada es yang ada di lautan untuk bepergian, berburu makanan, beristirahat, dan kawin.
Sneakers ini dirajut dari benang sisa dan juga terbuat dari 100 persen bahan daur ulang termasuk botol minum plastik, kaus, dan sisa tekstil.










































