Kacamata Ramah Lingkungan dari Jaring Ikan Bekas

Reading time: 2 menit
Kacamata Karun
Kacamata Karun dibuat dari bahan dasar kayu bekas dan jaring ikan bekas. Foto: karunworld.com

Industri fesyen merupakan salah satu industri paling berpolusi di dunia. Limbah hasil produksinya pun menjadi salah satu indikator kerusakan lingkungan. Sebagai upaya meminimalisir dampak polusi industri mode, Karün, produsen kacamata asal Chili, Amerika Selatan, memproduksi kacamata ramah lingkungan berbahan dasar kayu bekas dan jaring ikan bekas.

Pendirinya, Thomas Kimber, mengaku inspirasi terciptanya kacamata unik ini berasal dari kegelisahannya melihat pengolahan limbah di industri fesyen. Pada 2012, Thomas pun mendirikan perusahaan mode ramah lingkungan ini. “Karün berarti alam. Saya ingin Anda tahu bahwa saya memahami hubungan antara manusia dengan alam. Pada dasarnya kita adalah bagian dari alam,” ujar Thomas.

Baca juga : Bahan Mode yang Berdampak Ke Lingkungan

Thomas tidak bekerja sendirian. Ia berkolaborasi dengan Bureo perusahaan mode yang juga ramah lingkungan. Berafiliasi dengan Bureo, mereka mengubah limbah jaring ikan menjadi kacamata hitam berkualitas.

Hingga saat ini, kacamata hitam produksi Karün dan Bureo merupakan satu-satunya kacamata berbahan dasar kayu dan jaring ikan bekas. Mereka mendaur bahan-bahan tersebut menjadi palet yang kemudian dijadikan material dasar pembuatan kacamata hitam. “Hingga saat ini Karün dan Bureo telah mendaur ulang lebih dari 80.000 kilogram bahan baku bekas,” ucapnya.

Thomas mengklaim produk kacamata daur ulang yang ia produksi memiliki nilai tambah yang sangat besar. Menurutnya, Karün menjadi solusi dari kacamata fesyen yang biasanya terbuat dari plastik. Ia pun percaya kacamata produksinya lebih awet dibanding produk serupa yang terbuat dari plastik.

Kacamata Karun

Siklus produksi kacamata Karun hingga dampaknya setelah pembelian. Foto: karunworld.com

Libatkan Pelanggan dalam Misi Hijau

Tidak hanya berhenti di proses produksi, Karün juga menghadirkan solusi untuk memutus rantai limbah kacamata di tempat pembuangan akhir. Perusahaan juga menggandeng para pelanggan untuk bekerja sama dalam misi hijau mereka.

Alih-alih ke tempat sampah, setiap pelanggan yang ingin membuang limbah kacamata Karün dapat mengirimkannya kembali ke produsen. Pelanggan yang mengembalikan kacamata ini mendapatkan potongan harga 25 persen untuk pembelian produk selanjutnya.

Cara pengembalian produk Karün pun cukup sederhana. Pelanggan hanya perlu mengemas bingkai yang sudah tidak terpakai dan mengirim email ke europe@karunworld.com untuk mendapatkan instruksi lebih lengkap.

Baca juga : Brand Mode Jeans Luncurkan Produk Berkelanjutan

Setelah diterima oleh pihak Karün, pelanggan dapat segera mengaktifkan kode diskon. Dengan praktik ini, Thomas berharap limbah bingkai kacamata produksinya tidak akan pernah berakhir di tempat pembuangan akhir.

Tak berhenti di proses pengolahan limbah, sebagian keuntungan yang diperoleh juga digunakan untuk kampanye lingkungan hidup. Thomas menjelaskan, Karün menyediakan program pendidikan dan sumber daya bagi komunitas nelayan berpenghasilan rendah.

Hingga saat ini, mereka telah meluncurkan tiga tipe kacamata, yakni tipe sport, outdoor, dan straps. Melansir dari situs karunworld.com harga kacamata ramah lingkungan ini dibanderol mulai dari Rp1.386.000 hingga Rp2.366.000.

Walaupun telah membangun perusahaan mode ramah lingkungan, ternyata Thomas tidak lalu merasa puas. Ia menuturkan produk daur ulang bukanlah solusi. Baginya, hal terpenting dan berdampak besar ialah tindakan yang menginspirasi banyak orang.

“Gunakanlah Karün sebagai studi kasus untuk menginspirasi lebih banyak orang agar mereka dapat mulai berefleksi dan secara aktif mau berubah,” kata Thomas.

Penulis: Ridho Pambudi

Top