BRIN Olah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar di Banjarnegara

Reading time: 2 menit
BRIN mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar di Banjarnegara. Foto: BRIN
BRIN mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar di Banjarnegara. Foto: BRIN

Jakarta (Greeners) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara dan Bank Sampah Banjarnegara (BSB) untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar bernama PETASOL. Produk bahan bakar ini dihasilkan dari proses pirolisis sampah plastik dan telah diuji, memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar.

Teknologi yang digunakan, yaitu Fast Pyrolysis (FASPOL), terbukti efektif dalam mengubah sampah plastik menjadi sumber energi terbarukan. Pendekatan ini menunjukkan potensi besar untuk mengatasi masalah sampah plastik sekaligus menyediakan energi terbarukan yang berkelanjutan.

Selain itu, inovasi ini juga membantu mengurangi volume sampah di Kabupaten Banjarnegara yang memiliki populasi yang terus meningkat. Dengan jumlah penduduk yang besar, permasalahan sampah semakin kompleks seiring dengan aktivitas dan perubahan pola konsumsi masyarakat.

BACA JUGA: Waste4Change Menangkan Climate Impact Innovations Challenge

Pada 12 Oktober 2024, Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (SPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko, mengunjungi Bank Sampah Banjarnegara untuk memantau progres penelitian. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini telah menghasilkan beberapa paten dan hak cipta yang mendukung pengolahan sampah.

“Dari kerja sama ini, kami telah berhasil mendaftarkan paten untuk mesin pirolisis dan katalisnya, serta hak cipta untuk dataset Life Cycle Inventory produksi bahan bakar cair dari sampah plastik,” ujar Sasongko lewat keterangan tertulisnya, Rabu (23/10).

Berdampak bagi Ekonomi dan Lingkungan

Sementara itu, Kepala Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo, mengungkapkan bahwa keberhasilan riset ini tidak hanya terbatas pada aspek teknologi, tetapi juga berdampak positif bagi peningkatan ekonomi sosial dan lingkungan.

“Masyarakat mulai terbiasa memilah sampah, dan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar ini juga mendukung sektor pertanian di daerah kami,” jelasnya.

Dengan pencapaian ini, Bank Sampah Banjarnegara sebagai inovator mesin pirolisis perlu merencanakan langkah selanjutnya untuk mengembangkan teknologi ini menuju industrialisasi. Selain itu, teknologi FASPOL kini telah memasuki tahap komersialisasi dan terdaftar dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Ini membuka peluang untuk direplikasi di wilayah lain serta pengembangan lebih lanjut.

BACA JUGA: Festival Rumekso Bumi Kembali Gunakan Energi dari Sampah

Yusuf menambahkan bahwa inisiatif pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar di Kabupaten Banjarnegara merupakan contoh nyata. Kolaborasi antara penelitian dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif untuk masalah lingkungan.

Teknologi ini tidak hanya akan membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan alternatif energi yang berkelanjutan. Ini adalah langkah maju yang penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang lebih kuat di Kabupaten Banjarnegara.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top