Festival Rumekso Bumi Kembali Gunakan Energi dari Sampah

Reading time: 2 menit
Gelaran pertama Rumekso Bumi. Foto : Rumekso Bumi

Jakarta (Greeners) – Indonesia memiliki kekayaan alam dan beragam budaya lokal. Salah satunya pasar tradisional yang menjadi tempat bertemunya pedagang dan pembeli dari berbagai kalangan. 

Untuk mengangkat keunikan pasar tradisional, pada 17-18 Juni 2023 festival pasar tradisional dari energi sampah plastik kembali hadir dengan nuansa alam di Alas Arum Heritage, Desa Adat Silungan, Lodtunduh, Ubud, Bali.

Desa Silungan dipilih karena keasrian hutan desanya serta terdapat panganan khas berupa Tape Silungan yang masih dijaga oleh masyarakat Silungan.

Bertajuk Pasar Tradisional Rumekso Bumi, suplai semua kebutuhan energi selama festival berasal dari pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang Yayasan Get Plastic Indonesia garap. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga turut mendukung kegiatan ini.

Sebelumnya untuk pertama kali festival ini berlangsung di Desa Cluring, Banyuwangi dengan konsep minimalis sampah plastik dan fokus pada penggunaan kemasan dari daun alami. 

Nantinya dalam festival kedua, sekitar 300 kg sampah plastik akan Get Plastic Indonesia olah menjadi BBM berbentuk solar untuk mengoperasikan generator.

Libatkan UMKM Tradisional di Festival Rumekso Bhumi

Nantinya, Rumekso Bumi Festival 2023 akan menggandeng sejumlah UMKM lokal dan pasar tradisional untuk menyajikan berbagai hidangan. Selain fokus menghidangkan makanan, festival ini juga berkontribusi memperkenalkan pengelolaan alam yang bersih dan lestari melalui pengolahan sampah plastik.

Rumekso Bhumi berasal dari Bahasa Sanskerta. Rumekso berarti menjaga dan Bhumi berarti alam dunia.

Selain menggunakan BBM dari pengolahan sampah plastik, festival ini juga menggunakan pengemasan barang dengan bahan alami. Harapannya festival ini mengajak masyarakat lokal lebih dekat untuk menjaga lingkungan selaras dengan alam.

Masyarakat antusias mengikuti festival pasar tradisional. Foto: Rumekso Bumi

Suguhkan Edukasi untuk Pengunjung

Selama dua hari, pengunjung akan disuguhkan dengan banyak jajanan dan makanan tradisional dari para penjual yang berasal dari Bali. Festival juga dilengkapi dengan beberapa workshop.

Workshop tersebut terdiri dari pengolahan sampah plastik menjadi BBM, pengolahan organik, dan pertunjukan tradisional. Tak kalah seru, pertunjukan musik dari artis yang tergabung dalam Rumekso Bhumi Festival akan memeriahkan acara ini.

Uniknya, mata uang di festival ini berasal dari kepeng residu sisa pengolahan sampah plastik. Dengan adanya hal tersebut, harapannya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan permasalahan sampah terutama plastik.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top