Greeners Jalin Kerja Sama Penanaman Mangrove dengan Kemangteer

Reading time: 3 menit
penanaman mangrove
Foto: greeners.co/Nada Qothrun

Jakarta (Greeners) – Untuk mendukung konservasi mangrove, Greeners bekerja sama dengan komunitas Kemangteer (Kesemat Mangrove Volunteer) Jakarta akan melakukan penanaman mangrove di pesisir Jakarta.

Pemimpin redaksi Greeners, Syaiful Rochman mengatakan bahwa bentuk kerja sama dengan Kemangteer ini berbentuk donasi yang diberikan Greeners kepada Kemangteer melalui penjualan produk (merchandising) Greeners. Donasi ini sebagai bentuk nyata Greeners sebagai media online yang fokus pada isu lingkungan untuk membantu penanaman mangrove di kawasan pesisir.

“Donasi penanaman pohon mangrove dari hasil penjualan merchandising Greeners sebesar 15 persen setiap bulannya. Kerjasama ini akan kita lakukan selama 6 bulan ke depan di mana setiap bulannya akan dilakukan penanaman sesuai dengan jadwal penanaman Kemangteer,” ujar Syaiful di kantor Greeners, Jakarta, Kamis (25/04/2019).

Syaiful mengatakan bahwa divisi merchandising ini sudah lama direncanakan untuk membuka kerjasama aksi lingkungan. Tidak menutup kemungkinan akan ada kerjasama-kerjasama lainnya dengan komunitas lainnya.

“Kerjasama aksi nyata bagi lingkungan seperti ini akan berlaku pada merchandise Greeners ke depannya. Tidak menutup kemungkinan akan ada komunitas selain Kemangteer untuk diajak kerjasama, akan dilihat perkembangannya dan dievaluasi beberapa bulan ke depan hasil kerjasama ini. Seiring dengan meningkatnya pembelian merchandise dari pembaca Greeners terhadap kerjasama ini berarti semakin banyak pohon mangrove yang ditanam. Dengan membeli merchandise Greeners, kalian berpartisipasi dalam donasi penanaman mangrove demi kawasan pesisir yang berkelanjutan,” ujarnya.

penanaman mangrove

Ketua Komunitas Kemangteer Nathasi Fadhlin (tengah) bersama anggotanya melakukan penanaman mangrove di kawasan ekowisata mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Foto: greeners.co/Nada Qothrun

Kemangteer sendiri berdiri sejak 6 November 2009, merupakan komunitas sukarelawan mangrove dan siapa pun yang peduli terhadap mangrove. Ketua Komunitas Kemangteer Nathasi Fadhlin mengatakan konsep yang dibangun dalam Kemangteer adalah ketulusan, kejujuran, kesukarelawanan dan keterbukaan dalam bekerja dan berbakti untuk mangrove dan warga pesisir dunia.

“Mangrove membutuhkan relawan mangrove Kemangteer di tiap kota, karena 80% lebih hutan mangrove di Indonesia telah rusak. Ini merupakan salah satu bencana ekologis terbesar di bumi karena Indonesia memiliki 40% dari total hutan mangrove yang ada di dunia,” ujar Natashi kepada Greeners saat dihubungi melalui telepon.

Berdasarkan data KLHK saat ini, Indonesia memiliki kurang lebih 3,48 juta hektar atau 19% dari total mangrove di dunia. Jumlah ini terdiri dari kondisi mangrove baik seluas 1,67 juta hektar dan kondisi mangrove rusak 1,81 juta hektar.

Sejak melakukan penanaman mangrove pada tahun 2011, Kemangteer sudah menanam lebih dari 10.000 mangrove di beberapa tempat di seluruh Indonesia. Di Jakarta sendiri Kemangteer sudah melakukan penanaman mangrove di wilayah Pantai Indah Kapuk, Ekowisata, Hutan Lindung, Abroretrum, Blok B Marunda, Pulau Seribu, Pulau Pari, dan Muara Gembong.

“Kebetulan kalau kami fokusnya memang di Jakarta karena mangrove di Jakarta sudah sedikit dan menurut kami kurang diatur. Kami sebagai wadah yang fokus ke mangrove berterima kasih kepada Greeners yang peduli terhadap konservasi mangrove ini. Kalau mangrove ini enggak ada yang mengurusi, Jakarta bisa abrasi dan kita ingin mencegah itu,” kata Nathasi.

Sesuai Permenko Perekonomian Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional, pemerintah menargetkan merehabilitasi 65.000 hektar lahan mangrove per tahun sampai dengan tahun 2045 yang dilaksanakan oleh Kementerian atau Lembaga, BUMN/S/D, dan masyarakat.

Nathasi mengatakan melalui kerja sama bersama Greeners ini banyak warga Jakarta ikut peduli terhadap mangrove dan lingkungan dan menjadi bagian dari penyelamatan mangrove. Ia berharap pemerintah juga peduli dengan lingkungan terutama hutan-hutan di pesisir mangrove.

Penulis: Dewi Purningsih

Top