Divers Clean Action Angkat 64 Kg Sampah dari Perairan Pulau Pramuka

Reading time: 3 menit
50 penyelam dari sejumlah komunitas melakukan aksi membersihkan laut "Divers Clean Action" di Pulau Rambut dan Pulau Pramuka pada 21-22 Februari 2016. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Sebanyak 64,025 kilogram sampah berhasil diangkat dari dasar perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Sampah yang terdiri dari plastik kemasan, botol plastik, kaleng serta sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tersebut adalah hasil penyisiran yang dilakukan dalam aksi Divers Clean Action selama kurang lebih 50 menit di kedalaman 12 meter dengan wilayah penyisiran sepanjang 400 meter.

Inisiator Divers Clean Action Swietenia Puspa Lestari, saat melakukan bersih-bersih sampah laut di Pulau Pramuka mengatakan, dari 64,025 kg sampah yang telah dipilah dan bersih tanpa air dan substrat, bisa disimpulkan bahwa rata-rata timbunan sampah di Pulau Pramuka mencapai 16 kg per 100 meter.

“Sampah, apalagi yang berupa anorganik seperti plastik, memberi ancaman besar bagi ekosistem pesisir dan terumbu karang. Jadi penyelam juga perlu ikut mengambil langkah nyata agar timbulan sampah ini bisa dikurangi,” tuturnya di Pulau Pramuka, Jakarta, Minggu (21/02) lalu.

Menurut perempuan yang akrab disapa Tenia ini, sudah saatnya para penyelam wisata berperilaku irit sampah terutama berkunjung ke situs penyelaman. Misalnya dengan membawa tempat minum sendiri yang bisa dipakai ulang atau menggunakan kemasan dari bahan yang bisa terurai.

Selain itu, katanya lagi, penyelam juga bisa berpartisipasi untuk terlibat dalam kegiatan pengolahan sampah oleh masyarakat setempat seperti yang sudah diinisiasi Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka.

Terkait potensi sampah yang bisa dihasilkan oleh para penyelam wisata, Ketua Asosiasi Usaha Wisata Selam Indonesia (AUWSI) John E. Sidjabat mengatakan, seiring makin tingginya minat wisata khusus penyelaman, maka peran serta untuk tetap menjaga kebersihan sangatlah dibutuhkan. Menurut John, sekitar 5.000 orang mengikuti ujian sertifikasi penyelam di Indonesia setiap tahunnya.

Sebanyak 64,025 kilogram sampah berhasil diangkat dari dasar perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Aksi ini mengambil momentum Hari Peduli Sampah Nasional. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Sebanyak 64,025 kilogram sampah berhasil diangkat dari dasar perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Aksi ini mengambil momentum Hari Peduli Sampah Nasional. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

“Perilaku hemat sampah oleh para penyelam sangat penting karena sekitar 40 persen situs dari 720 situs wisata selam di seluruh Indonesia adalah pulau-pulau kecil yang minim tempat pengolahan sampah yang memadai,” tambahnya.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah III Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) Untung Suripto mengakui bahwa permasalahan sampah di Pulau Pramuka, khususnya dari sektor pariwisata, masih menjadi satu persoalan tersendiri. Apalagi sampah dari dampak kegiatan wisata ini cukup menyumbang persentase yang cukup besar.

“Menurut data dari Kelurahan Pulau Panggang, jumlah wisatawan bisa mencapai 500 hingga ribuan. Kalau satu wisatawan menyumbang satu sampah saja, bisa bayangkan berapa banyak sampah yang bisa terkumpul. Apalagi masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Pulau Pramuka masih belum selesai,” ujarnya.

Sebagai informasi, jumlah pengunjung obyek-obyek wisata di Kepulauan Seribu telah melonjak selama lima tahun terakhir. Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah wisatawan domestik meningkat dari 226.234 orang tahun 2010 jadi 1,482 juta orang tahun 2013. Positif dari sisi pariwisata dan pendapatan warga, namun juga sejalan dengan laju kerusakan lingkungan.

Selain wisatawan lokal, warga asing yang berkunjung melonjak dari 4.786 orang tahun 2010 menjadi 15.521 orang tahun 2013. Situasi itu mendorong tumbuhnya penginapan dan tempat makan baru. Jumlah homestay dari 92 unit tahun 2010 menjadi 278 unit tahun 2012, rumah makan bertambah dari 47 unit tahun 2010 menjadi 56 unit tahun 2012.

Divers Clean Action sendiri merupakan kegiatan bersih laut yang dilakukan oleh lebih dari 50 penyelam dari sejumlah komunitas seperi Miss Scuba Indonesia, Conservation Diving Club, Klub Selam Nautika ITB, Global Dive Center, Portal berita Lingkungan Hidup dan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Greeners.co dan Eco Divers Journalist sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016.

Selain melakukan penyisiran sampah di kedalaman 12 meter, Divers Clean Action juga melakukan penyisiran sampah di hutan Pulau Pramuka dan Pulau Rambut. Untuk Pulau Rambut, hasil bersih-bersih sampah yang dilakukan selama dua jam berhasil mengumpulkan hampir 100 kilo sampah yang telah dipilah. Namun jumlah tersebut diakui telah menurun drastis sejak Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan aturan terkait pembersihan sampah, baik di jalan maupun di gorong-gorong yang ada di Jakarta.

Penulis: Danny Kosasih

Top