kerusakan lingkungan
Jakarta (Greeners) – Kebakaran di lahan Gunung Bromo telah menyebabkan kerusakan ekologi di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Api yang membakar kawasan tersebut selama berhari-hari berdampak besar […]
Jakarta (Greeners) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendorong pemerintah memastikan pengolahan limbah industri dan bahan berbahaya beracun (B3) dari hulu ke hilir. Hal ini untuk mencegah pembuangan limbah sembarangan […]
Jakarta (Greeners) – Komitmen pemerintah Indonesia dalam merehabilitasi mangrove hendaknya diikuti upaya menjamin keberlanjutan ekosistem mangrove. Sehingga aksi rehabilitasi mangrove tak sekadar tanam lalu ditinggalkan begitu saja demi memenuhi target […]
Jakarta (Greeners) – Sebanyak 15 danau di Indonesia masuk prioritas nasional pemulihan. Sejauh ini target pencapaian terbilang baik namun terkendala anggaran di tengah pandemi Covid-19. Upaya penyelamatan ekosistem danau dilakukan […]
Jakarta (Greeners) – Sejumlah gugatan pemerintah terhadap perusahaan yang terbukti lalai dan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hendaknya tidak sebatas tajam di “meja hijau” (pengadilan). Namun gugatan dan tuntutan […]
Walhi Jawa Timur mempertanyakan komitmen para calon gubernur dan wakil gubernur Jatim terkait masalah penurunan kualitas air di provinsi ini. Pasalnya, Jatim merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terpadat dan lumbung produksi padi nasional.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan aksi pencabutan tanaman akasia di areal konsesi HTI PT BAP. Hal ini dilakukan karena PT BAP menanam akasia di areal gambut bekas terbakar tahun 2015 lalu.
Selama tahun 2016, ada 127 kasus sosial ekologis di Jawa Timur yang dicatat oleh Walhi. Penyebabnya adalah regulasi yang lebih condong berpihak kepada kepentingan investasi.
Kelestarian Gunung Beriun di Kalimantan Timur menghadapi ancaman besar akibat pengelolaan ekosistem yang bersifat ekstraktif dan konversi bentang alam.
Pakar Karst Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. Eko Haryono, M.Si menyatakan untuk menahan laju kerusakan karst di Indonesia maka pengelolaan karst harus komperehensif.
Pakar karst dari Universitas Gajah Mada menyampaikan bahwa saat ini kerusakan kawasan karst di Pulau Jawa yang paling besar terjadi di Provinsi Jawa Timur, diikuti Jawa Barat lalu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sepanjang tahun 2014 dan 2015, Walhi Sumsel mencatat bahwa rusaknya wilayah serapan air di Sumatera Selatan didominasi oleh kerusakan lingkungan hidup akibat laju industri ekstraktif.
Sebanyak 64,025 kilogram sampah berhasil diangkat dari dasar perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Aksi bertajuk Divers Clean Action tersebut dilakukan di kedalaman 12 meter dengan wilayah penyisiran sepanjang 400 meter.