Gali Inovasi Anak Muda, New Energy Nexus Indonesia Luncurkan Hackathon

Reading time: 2 menit
Gali Inovasi Anak Muda, New Energy Nexus Indonesia Luncurkan Hackathon
Gali Inovasi Anak Muda, New Energy Nexus Indonesia Luncurkan Hackathon (Ilustrasi: Shutterstock).

Jakarta (Greeners) – Guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca sesuai kesepakatan Paris Agreement, Indonesia harus terus memacu transisi penggunaan sumber Energi  Baru dan Terbarukan (EBT). Melihat kondisi ini, organisasi internasional New Energy Nexus Indonesia menggelar program untuk mengumpulkan ide dan inovasi masyarakat terkait EBT. New Energy Nexus Indonesia meluncurkan Hackathon Re-energize pada Kamis (24/09/2020).

Pagelaran ini pun menjadi hackathon pertama di Indonesia. Apakah hackathon itu? Berbeda dengan maraton, hackathon adalah istilah yang sering digunakan para pegiat bidang informatika. Disadur dari laman Rasmussen College, hackathon merujuk pada acara kompetisi di mana peserta kompetisi menyelesaikan proyek pada jendela waktu yang singkat. Dalam hackathon, lazimnya programmer dan desainer peranti lunak menciptakan solusi dari sebuah masalah dengan menggunakan teknologi. Masalah yang diangkat dalam hackathon New Energy Nexus Indonesia kali ini adalah pemanfaatan energi terbarukan.

“Kami memiliki visi untuk mendorong terbentuknya perekonomian berbasis energi bersih dan terbarukan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Visi ini kami upayakan bisa terwujud melalui dukungan kepada wirausaha dan start up untuk berinovasi dan melahirkan ide teknologi dalam memanfaatkan EBT untuk kesejahteraan Indonesia,” ujar Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam, pada Konferensi Pers Hackathon oleh New Energy Nexus Indonesia, Kamis (24/9).

Baca juga: YPBB Dorong Penanganan Sampah Nasional Lewat Zero Waste Cities

Selain memberikan ruang bagi masyarakat untuk menunjukkan ide dan inovasinya, program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat, dan menanggulangi permasalahan emisi yang terjadi di Indonesia saat ini.

Manager Program New Energy Nexus Indonesia Aditya Mulya Pratama menambahkan, hackathon yang digelar tahun  ini mengangkat dua tema, yaitu health and sanitary dan productivity. Pemilihan tema tersebut didorong dengan kondisi dunia yang sedang menghadapi pandemi COVID-19.

Gali Inovasi Anak Muda, New Energy Nexus Indonesia Luncurkan Hackathon

Gali Inovasi Anak Muda, New Energy Nexus Indonesia Luncurkan Hackathon. (Ilustrasi: Shutterstock).

Hackathon, Pentingnya Ide dan Inovasi untuk Capai Target Penurunan Emisi

Pada acara yang sama, Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hariyanto, menegaskan komitmen pemerintah  menurunkan emisi gas rumah kaca. Pemangkasan emisi gas rumah kaca ditargetkan sebesar 29 persen pada 2030. Nilai ini setara dengan 834 juta ton emisi gas rumah kaca. Ia menambahkan, sektor emisi menyumbang 50 persen dari total emisi gas rumah kaca.

“Salah satu upaya (penurunan emisi gas rumah kaca) melalui pemanfaatan energi tebarukan. Investasi energi terbarukan harus ditingkatkan secara masif guna mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca tersebut,” ujar Hariyanto.

Baca juga: Tiba di Indonesia, Arka Kinari Gelar Pertunjukan Seni dan Budaya

Lebih jauh, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Surya Darma mengatakan Indonesia memiliki enam sumber daya energi terbarukan. Surya berpendapat, peralihan energi tak terbarukan menjadi terbarukan ini tak hanya dilihat sebagai tantangan, melainkan juga peluang yang dapat digunakan.

“Dengan resources yang kita punya, kemudian program-program dan tren dunia yang demikian rupa, mestinya harus bisa kita manfaatkan,” ujar Surya.

Surya melanjutkan, dalam menjalankan transisi energi, Indonesia memerlukan ide dan inovasi model bisnis yang sesuai dengan energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Peran pemuda pun diperlukan untuk memberikan dan menjalankan ide, inovasi, serta produk terkait energi terbarukan.

“Target penurunan emisi bagi pemerintah, bisa menjadi kesempatan bagi hackathon untuk menjadi langkah rekomendasi terkait model bisnis EBT yang lahir dari pemuda Indonesia, start up, maupun pengusaha. Mereka juga bisa mulai melibatkan diri untuk menguraikan solusi,” tambah Surya.

Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Editor: Ixora Devi

Top