Hello Nature 2016, Event Perdana yang Terapkan 100 Persen Pengelolaan Sampah

Reading time: 3 menit
hello nature 2016
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Sebagai bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah khususnya sampah spesifik, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memberikan imbauan kepada para penyelenggara acara tentang Pengelolaan Sampah Pada Penyelenggaraan Acara atau event.

Terkait imbauan tersebut, Hello Nature 2016, sebuah acara tahunan yang diadakan dalam rangka Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, menerapkan penyelenggaraan event yang seratus persen melakukan pengelolaan sampah selama acara berlangsung.

Ketua Panitia Hello Nature 2016, Syaiful Rochman, menjelaskan bahwa nantinya Hello Nature yang akan digelar pada tanggal 26 hingga 27 November 2016 ini akan berkomitmen menerapkan pengelolaan sampahnya seperti yang diperintahkan di dalam imbauan tentang Pengelolaan Sampah Pada Penyelenggaraan Acara atau event tersebut.

“Dahulu itu konotasinya, kalau acaranya besar pasti sampahnya besar. Nah, melalui acara ini kami berencana akan menerapkan pedoman pengelolaan sampah untuk event yang diluncurkan oleh KLHK di sini. Jadi event ini akan menjadi event pertama yang mengelola sampahnya sendiri,” jelas Syaiful saat menggelar Jumpa Pers di Taman Langsat, Jakarta Selatan, Jumat (11/11).

Hello Nature 2016, lanjutnya, akan menerapkan sistem pengelolaan sampah yang belum banyak dilakukan oleh petugas kebersihan pada penyelenggaraan acara kebanyakan. Ia mengatakan bahwa nantinya akan ada sistem pemilahan sampah menurut jenisnya yang dilakukan sesuai dengan perintah UU Gubernur 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

“Yang pasti pada kegiatan ini untuk pertamakalinya dalam penyelenggaraan sebuah acara, divisi yang paling besar itu adalah divisi pengelolaan sampah. Hampir 30 persennya itu bertugas mengurusi sampah,” tambahnya.

Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, R. Sudirman mengatakan bahwa KLHK menyambut baik kegiatan Hello Nature 2016 yang berkomitmen dalam pengelolaan sampahnya. Menurutnya, selama ini pemerintah sudah seringkali mendorong baik itu masyarakat, pengusaha maupun pemerintah untuk peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan.

“Kita itu sudah punya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP 81 tentang sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga, serta Standart Operasional Prosedur yang salah satunya tentang less waste event. Artinya setiap kegiatan tidak banyak menimbulkan sampah atau bisa mengelola sampahnya,” kata Sudirman pada kesempatan yang sama.

Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa pemerintah terus mendorong kepedulian masyarakat, pengusaha maupun pemerintah serta para penyelenggara acara untuk fokus dan peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan. Selain itu, KLHK juga memiliki rencana nasional perencanaan strategis pengelolaan sampah. Melalui rencana tersebut, nantinya akan mudah terpetakan peran-peran semua pihak dalam Pengelolaan sampahnya.

“Kalau rencana itu sudah jadi, nanti perannya jelas sekali, perannya masyarakat di mana, pemerintah di mana. Dalam rencana itu juga peran daerah harus jelas serta, pemanfaatan sampah yang punya nilai jual harus diutamakan. Tidak boleh lagi ada sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Umum, apalagi untuk kota-kota yang mendapat Adipura, mereka harus bisa mengelola sampahnya,” tegasnya.

Selain pemerintah, Hello Nature 2016 juga mendapat dukungan dari Tetra Pak Indonesia, perusahaan multinasional yang menawarkan solusi terpadu pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman yang telah memiliki sertifikat Forest Stewardship Council (FSC).

Menurut Reza Andreanto, Environmental Manager Tetra Pak Indonesia, saat ini isu lingkungan tengah menjadi sorotan banyak pihak baik di tingkat nasional maupun global. Sebagai perwakilan dunia usaha, terangnya, Tetra Pak menyambut baik pelaksanaan Hello Nature 2016. Terlebih, slogan yang diusung pun diakuinya sejalan dengan misi Tetra Pak.

“Lingkungan buat Tetra Pak bukan sekedar slogan. Itu malah jadi tujuan strategis utama,”katanya.

Lebih lanjut Reza menjelaskan, dalam memproduksi sebuah kemasan, Tetra Pak mengambil bahan bakunya dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. Apalagi, Hello Nature ini juga melakukan aktifitas daur ulang sampah yang bisa dipertanggungjawabkan. Implementasi ini dianggap penting dalam meningkatkan sebuah tindakan nyata untuk melakukan daur ulang sampah kemasan pada penyelenggaraan sebuah acara.

Sebagai Informasi, Hello Nature 2016 ini digelar untuk meningkatkan kesadaran warga kota akan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Beberapa fitur menarik yang akan digelar dalam acara ini adalah peluncuran perdana buku foto “WILDLIFE OF JAKARTA” hasil karya komunitas Indonesia Wildlife Photographer.

Selain itu juga akan dibuka beberapa wahana dalam event dengan berbagai macam aktifitas menarik seperti Natural Kids Area yang di dalamnya akan ada wahana Petting zoo, Naik kuda, Outbond dan Hunting Biodiversity.

Setiap harinya akan digelar seminar dengan tema Climate Change & Biodiversity Issues yang ditujukan untuk Mahasiswa dan Umum. Selain itu ada kantin makanan dengan konsep Healthy Food dan Eco Friendly Packaging serta diskusi musik yang dilakukan oleh musisi dan Tokoh Lingkungan Hidup seperti Navicula dan perwakilan dari Eksekutif, Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Penulis: Danny Kosasih

Top