5 Cara Mudah Memilah Sampah di Rumah, Coba, yuk!

Reading time: 2 menit
Ilustrasi memilah sampah di rumah. Foto: Freepik
Ilustrasi memilah sampah di rumah. Foto: Freepik

Sampah skala rumah tangga masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Sobat Greeners sudah semestinya memilah sampah sejak dari rumah agar sampah tidak lagi mencemari lingkungan.

Zero Waste Indonesia melansir, jika sampah-sampah ini bercampur dan menumpuk di tempat pemrosesan akhir (TPA), hal itu bisa menimbulkan gas beracun. Sehingga, mengakibatkan gas efek rumah kaca (salah satu faktor besar pada perubahan iklim).

Maka dari itu, sangatlah penting untuk segera memilah sampah. Namun, sebagian besar masyarakat masih menganggap pemilahan sampah adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Padahal, memilah sampah di rumah itu mudah dilakukan, lho, Sobat Greeners. Yuk, simak lima tips berikut ini.

1. Siapkan tempat sampah terpilah

Tips pertama yang perlu kamu lakukan adalah menyiapkan tempat sampah terpilah, agar nantinya bisa lebih mudah memilah sampah. Bahkan, kamu akan terbiasa memilah sampah di rumah.

Simpan sampah organik dan anorganik pada tempat sampah yang sesuai berdasarkan jenis sampah. Bahkan, langkah ini bisa membantumu dalam mengumpulkan sampah agar lebih rapi dan bersih. Dengan memiliki tempat sampah terpilah, kamu juga akan mencegah sampah berserakan di sekitar rumah kamu.

BACA JUGA: Eco Enzyme Jadikan Sampah Organik Bermanfaat

2. Pisahkan sampah organik dan anorganik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan bisa terurai secara alamiah atau biologis. Misalnya, sisa makanan, dedaunan, atau ranting yang ada di halaman rumah. Sampah ini juga terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.

Contoh kategori sampah organik basah di antaranya tulang belulang, kaldu, kuah, atau sisa makanan lain yang mengandung air. Kemudian, kategori sampah organik kering seperti dedaunan, rantung, kulit buah, dan sayuran yang belum dimasak.

Selanjutnya, Sobat Greeners bisa memilah sampah anorganik. Sampah ini sulit terurai secara biologis dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan di tempat khusus. Pertama, kamu perlu mengumpulkan sampah ini, lalu memisahkannya sesuai kategori, dan membersihkannya agar sampah tersebut tidak berjamur.

BACA JUGA: BSF Hilangkan Sampah Organik Dalam Dua Hari

Jenis sampah anorganik yang perlu kamu pisahkan misalnya kemasan kaleng, kemasan plastik, kemasan karton, dan sampah elektronik. Kamu juga perlu memisahkan sampah yang mengandung bahan berbahaya beracun (B3), karena sampah itu memiliki tingkat pencemaran sangat tinggi jika tercampur dengan sampah lainnya.

3. Sumbangkan sampah anorganik

Sobat Greeners, setelah memilah sampah, kamu bisa menyumbangkan sampah anorganik yang dapat didaur ulang ke tempat pengolahan sampah seperti bank sampah. Apalagi, saat ini banyak usaha rintisan yang bisa menerima sampah anorganik. Sehingga, kamu bisa mudah menyumbangkan sampah tersebut dan mengurangi penumpukan sampah di rumah kamu.

Kemudian, untuk sampah residu atau sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti kemasan plastik maupun sachet, kamu dapat memanfaatkan sampah tersebut menjadi ecobrick. Sehingga, semua sampah terpilah ini bisa terkelola secara benar.

4. Kompos sampah organik

Believe Earth melansir, jenis sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang paling banyak menumpuk di TPA. Pembuangan sampah organik juga bisa menghasilkan gas metana yang 20 kali lebih banyak menimbulkan polusi dibandingkan karbon dioksida.

Dengan demikian, sampah organik perlu diolah agar tidak berakhir ke TPA. Kamu bisa mengolah sampah organik dengan sejumlah metode. Misalnya, memasukkan ke lubang biopori, mengubur sampah organik sedalam mungkin ke dalam tanah, dan mengomposnya dengan menggunakan takakura untuk dijadikan pupuk.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan sampah kulit buah-buahan menjadi eco enzyme. Lewat berbagai opsi ini, tentu memudahkan kamu dalam mengolah sampah organik menjadi lebih bermanfaat dan terolah secara benar hingga tak lagi mencemari lingkungan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top