i-CELL, Gedung Hijau Hemat Energi Hampir 70 %

Reading time: 2 menit
Gedung hijau UI i-Cell mampu menghemat energi capai 70 %. Foto: FTUI

Jakarta (Greeners) – Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan bangunan gedung mengonsumsi lebih dari sepertiga sumber daya dunia. Perkiraanya mencapai 12 % dari total air bersih dan hampir 40 % dari total emisi di bumi. Akan tetapi, Gedung hijau i-CELL Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) terbukti menekan penggunaan energi sebesar 70 %.

Gedung i-CELL FTUI ini berhasil melakukan penghematan air hingga 42 % serta penghematan energi dari bahan material yakni sebesar 48 %. Hal ini termuat dalam sertifikasi EDGE Advanced i-CELL FTUI yang terbit awal Maret 2022.

Gedung i-CELL atau Integrated Creative Engineering Learning Laboratory diresmikan sejak September 2021 lalu. Penghargaan berupa sertifikasi EDGE Advance (Excellence in Design for Greater Efficiencies) Universitas Indonesia terima dari Green Building Council Indonesia.

Bangunan-bangunan yang terbukti berhasil mencapai minimal 40 % efisiensi dan konservasi energi, konservasi air dan konservasi energi akan mendapat sertifikat dari Green Building Council Indonesia.

Gedung i-CELL FTUI buah gagasan Dekan FTUI 2018-2022, Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono. Pada periode tersebut pun, pembangunannya selesai.

“Pembangunan gedung i-CELL merupakan upaya FTUI untuk menciptakan dan menyatukan laboratorium pendidikan yang terintegrasi, nyaman dan modern. Gedung laboratorium lintas disiplin ini juga didesain sebagai bentuk pengimplementasian gedung laboratorium hijau yang bebas emisi karbon,” katanya melalui siaran pers, baru-baru ini.

Bangunan Gedung Hijau Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Dekan FTUI (2022-2026) Prof. Dr. Heri Hermansyah mengapresiasi pencapaian tersebut. UI dan FTUI telah membuktikan komitmennya untuk kelestarian bumi Indonesia. “Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia terkait Bangunan Gedung Hijau (BGH) sebagai bentuk aksi pengurangan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh pengelolaan bangunan gedung,” ucapnya.

Adapun sertifikasi EDGE terbagi menjadi tiga kategori yakni berdasarkan pembuktian penghematan energi, material serta air. EDGE Certified (penghematan minimal 20 %), EDGE Advance (penghematan minimal 40 %) dan zero carbon (penghematan 100 %).

Penghematan energi melalui penggunaan lampu-lampu hemat energi. Selain itu juga instalasi on grid PV Solar Panel 101 kWp pada roof top gedung yang mampu menghasilkan 30 % energi listrik untuk gedung. Di samping itu juga ada kontrol penggunaan daya listrik dalam gedung yang terintegrasi.

Penghematan air terimplementasi melalui sistem rain water harvesting. Air hujan yang tertampung akan menunjang aktivitas operasional gedung dengan melewati proses filterisasi. Penghematan energi dari material yang gedung gunakan berasal bahan-bahan yang pada proses pembuatannya menghasilkan jejak karbon seminimal mungkin.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top