IYMDS 2019, 50 Pemuda Dari Seluruh Indonesia Siapkan Aksi Nyata Untuk Laut Indonesia

Reading time: 2 menit
IYMDS 2019, 50 Pemuda Dari Seluruh Indonesia Siapkan Aksi Nyata Untuk Laut Indonesia
IYMDS 2019, 50 Pemuda Dari Seluruh Indonesia Siapkan Aksi Nyata Untuk Laut Indonesia. Foto: Divers Clean Action

Jakarta (Greeners) – Divers Clean Action (DCA) bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menyelenggarakan Indonesian Youth Marine Debris Summit atau IYMDS 2019. Sebanyak 50 pemuda yang terdiri dari 40 peserta dan 10 mentor mewakili seluruh provinsi di Indonesia membuat rencana aksi untuk solusi permasalahan laut Indonesia.

IYMDS pertama kali diselenggarakan tahun 2017 dengan mengundang 70 pemuda-pemudi dari penjuru nusantara dan menghasilkan 14 action plan yang telah diimplementasikan di berbagai titik di Indonesia.

Melalui 14 action plan tersebut, sebanyak 14.285 masyarakat terlibat dalam 111 kegiatan, baik online maupun offline, berhasil memberdayakan 6.525 wanita, dan berhasil mengajak 31 lembaga pemerintahan, 152 NGO/komunitas/organisasi, dan 8 universitas dalam pelaksanaannya.

Pada tahun 2019, dari kurang lebih 1.000 pendaftar IYMDS, dipilih 50 pemuda berusia antara 18-25 tahun yang mewakili 34 provinsi di Indonesia dan dibimbing oleh mentor yang merupakan alumni dari IYMDS 2017.

Program ini adalah beasiswa penuh dan tidak dipungut biaya, seluruh akomodasi dan transportasi peserta dari dan menuju Jakarta serta trip menuju Kepulauan Seribu akan ditanggung oleh pihak penyelenggara.

Penggagas IYMDS, Swietenia Puspa Lestari selaku Executive Director DCA mengatakan, berkaca pada alumni program sebelumnya serta antusiasme action plan peserta yang benar-benar ingin menyelesaikan permasalahan lingkungan pesisir di daerah tempat tinggalnya masing-masing, mencerminkan bahwa harapan pemuda untuk menikmati kelestarian laut di masa depan masih mungkin untuk dipertahankan.

“IYMDS 2019 ini ada yang berbeda, yakni aksi programnya dilakukan per provinsi, kalau tahun-tahun sebelumnya kita buat 1 kelompok dengan berbagai provinsi. Hal ini dilakukan supaya pemuda-pemuda yang kita cari ini bisa mengimplementasikan programnya yang sebelumnya sudah diterapkan di daerahnya masing-masing hasilnya bisa lebih masif lagi,” ujar Tenia kepada Greeners saat ditemui pada penutupan IYMDS di @america, Jakarta, Rabu (28/08/2019).

IYMDS 2019 diselenggarakan selama lima hari mulai dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2019 di Jakarta. Peserta dilatih untuk dapat mengidentifikasi masalah secara efektif dan efisien, serta dapat menghadirkan solusi tepat guna dan berkelanjutan dalam upaya memerangi permasalahan laut.

Para pemuda dari seluruh penjuru nusantara mendapatkan sesi workshop yang dilaksanakan di Patra Comfort Hotel Jakarta. Tidak hanya teori, para peserta juga mendapatkan pengalaman langsung di lapangan dengan mengunjungi lokasi di Kepulauan Seribu.

Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Agus Dermawan, mengatakan dari berbagai komitmen yang disampaikan dan dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, KKP tidak bisa bekerja sendiri sebagai pemerintah. Oleh karenanya dibutuhkan komitmen anak-anak muda seperti IYMDS ini sangat jelas dengan program ide yang bisa diimplementasikan di lapangan.

“50 pemuda ini mewakili kejayaan Indonesia ke depan dengan melestarikan laut, sumber daya alam, serta menjaga asosiasi di laut, merekalah menjadi penerus bangsa ke depan,” ujar Agus kepada Greeners.

Agus juga mengatakan bahwa untuk menangani masalah laut ini pemerintah sudah memiliki rencana aksi nasional mengenai penanggulangan sampah yang dituangkan dalam keputusan kepresidenan yakni Perpres No.38 Tahun 2018.

“Pada tahun 2025 kita memiliki target pengurangan sampah hingga 70%. Jadi gerakan pemuda IYMDS ini bisa mendorong target tersebut semakin nyata,” ujarnya.

Sebagai apresiasi terhadap peserta, maka KKP bersama DCA dan mitra lainnya akan mengupayakan memberangkatkan 10 orang yang terdiri dari enam peserta terbaik dan empat mentor ke Our Ocean Youth Leadership Summit 2019 di Oslo, Norwegia.

Selain itu, seluruh peserta juga akan mendapatkan dana hibah untuk mengimplementasikan proyek mereka di daerah masing-masing sebesar 1 juta rupiah. Sehingga pada akhirnya action plan yang telah dirancang bisa diimplementasikan di daerah mereka asing-masing.

Penulis: Dewi Purningsih

Top