Kapal OceanXplorer Siap Berlayar Mengeksplorasi Laut Indonesia

Reading time: 3 menit
Eksplorasi laut Indonesia. Foto: OceanXplorer.
Eksplorasi laut Indonesia. Foto: OceanXplorer.

Jakarta (Greeners) – OceanX, sebuah organisasi nirlaba eksplorasi lautan global berlayar ke perairan Indonesia. Mereka akan melakukan penelitian ilmiah dengan mengeksplorasi kekayaan laut Indonesia. Rangkaian ekspedisi penelitian itu mereka lakukan menggunakan kapal eksplorasi canggih OceanXplorer milik OceanX.

Sebelum di Indonesia, OceanX meluncurkan fokus tahun jamak di Asia Tenggara di Singapura pada 8 Maret 2024. Negara tersebut akan menjadi titik pertemuan pusat untuk operasi regional.

Setelah menyelesaikan misi di Indonesia, OceanX akan terus bekerja sama dengan ekspedisi di Malaysia dan negara lain di kawasan Asia Tenggara pada paruh kedua tahun 2024.

Sementara itu, OceanX bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), mengumumkan peluncuran resmi misi eksplorasi penting mereka, yaitu “Misi Indonesia 2024”.

Misi tersebut menjadi bagian dari komitmen jangka panjang untuk mengeksplorasi perairan di kawasan Asia Tenggara dan meningkatkan pemahaman global. Khususnya, tentang salah satu kawasan laut dengan keanekaragaman hayati paling tinggi dan berpotensi terancam di dunia.

BACA JUGA: Indonesian Youth Marine Debris Summits Siap Perangi Sampah Laut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut B. Pandjaitan, menyampaikan semangatnya atas penemuan-penemuan inovatif yang akan dihasilkan dari ekspedisi laut bersejarah yang bermitra dengan OceanX ini.

“Kemitraan ini telah kami mulai sejak akhir tahun 2022. Kemenko Marves serta BRIN telah menandatangani perjanjian dengan OceanX. Hal itu untuk memastikan kemitraan ini berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Luhut lewat keterangan tertulisnya, Rabu (15/5).

Ia juga berharap, penelitian dalam misi ini dapat mendukung kesejahteraan sosial melalui penemuan potensi inovasi dalam produk dan solusi untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bio-teknologi. Menurutnya, yang paling penting adalah kesempatan untuk mempelajari potensi gempa bumi dan tsunami demi keselamatan umat manusia.

Perairan Indonesia Penuh Keajaiban

Sementara itu, misi di Indonesia telah dimulai pada 8 Mei yang lalu di Batam, Kepulauan Riau. Kemudian, akan berlanjut hingga 25 Agustus 2024, berakhir di Bitung, Sulawesi Utara. Sepanjang lima tahap misi, OceanX, Kemenko Marves, dan BRIN akan memanfaatkan teknologi generasi terbaru, ilmu pengetahuan, penyampaian cerita yang menarik. Mereka juga akan membagikan pengalaman mendalam untuk mendidik, menginspirasi, dan menghubungkan dunia dengan lautan.

Co-CEO dan Chief Science Officer OceanX, Vincent Pieribone menyatakan bahwa pihaknya sangat semangat untuk meluncurkan misinya di Indonesia, salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Baginya, perairan ini adalah kaleidoskop kehidupan laut, penuh dengan keajaiban yang belum ditemukan.

BACA JUGA: UNEA-2 Dukung Manajemen Terumbu Karang Berkelanjutan Bagi Indonesia

“Perairan Indonesia berperan penting dalam perekonomian, geopolitik, budaya, dan lingkungan alam. Oleh karena itu, OceanX berkomitmen untuk memberikan wawasan berharga mengenai sumber daya penting ini. Dengan mengumpulkan data yang komprehensif, kami bertujuan untuk memperkuat pengambilan keputusan–untuk pengelolaan perikanan berkelanjutan, strategi konservasi yang efektif, dan upaya mitigasi proaktif untuk melindungi terhadap bencana alam di masa depan,” katanya.

Perairan Indonesia Belum Tereskplorasi Maksimal

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Terdiri dari 75% perairan dan 17.500 pulau, dengan garis pantai sepanjang 108.000 kilometer (km). Namun, baru 19% lautan di Indonesia yang terpetakan. Perairan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati masih belum tereksplorasi secara maksimal, khususnya laut dalam.

Tim Peneliti Indonesia, yang terdiri dari perwakilan BRIN, universitas, dan konservasi Indonesia, terpilih melalui proses permintaan partisipasi terbuka pada Januari 2023. Proses ini memberikan kesempatan bagi seluruh peneliti Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan kapal, serta tahap pemrosesan dan analisis lanjutan untuk menghasilkan output dan outcome yang signifikan.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, sejak tahun 2022, BRIN telah mendukung ekspedisi maritim dengan ratusan hari berlayar setiap tahunnya menggunakan armada kapal penelitian BRIN dan bermitra dengan kapal asing seperti OceanXplorer.

“Program ini terbuka untuk semua ilmuwan berdasarkan open call dan kolaborasi yang kompetitif dan skema pendukungnya kami maksudkan untuk mendorong penelitian kelautan dan pemanfaatan sumber daya kelautan di seluruh wilayah perairan Indonesia,” imbuh Handoko.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top