Kebun Raya Cibodas Ajak Anak-Anak TK Kenali Konservasi Alam

Reading time: 2 menit
Dalam peringatan hari ulang tahunnya, Kebun Raya Cibodas mengajak anak-anak TK belajar mengenali konservasi tumbuhan. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Cianjur (Greeners) – Upaya pengenalan lingkungan sejak dini terus Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) lakukan. Kali ini melalui Kebun Raya Cibodas, BRIN mengenalkan konservasi alam agar mental anak-anak taman kanak-kanak (TK) terbangun dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Hal ini mereka wujudkan lewat progam “Belajar Konservasi Alam Kebun Raya Indonesia (Bekal Kaya)”. Kegiatan ini menargetkan sebanyak 500 siswa dari 10 sekolah TK di sekitar Kecamatan Cipanas. Kegiatan ini sekaligus merupakan bagian rangkaian dari Hari Ulang Tahun Kebun Raya Cibodas yang ke-170 tahun.

Sekelompok rombongan TK IT Nurul Bahjah Kecamatan Cipanas berkesempatan mengenal berbagai jenis varian tumbuh-tumbuhan yang ada di Kebun Raya Cibodas. Mereka tampak antusias untuk melihat secara nyata tumbuh-tumbuhan yang bisa bermanfaat menjadi obat-obatan sehari-hari. Misalnya, minyak kayu putih yang berasal dari daun tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendra).

Kepala Kantor Kebun Raya Cibodas Fitri Kurniawati mengatakan, pembangunan mental kepedulian terhadap lingkungan harus dipupuk sejak dini. Berbagai cara dan pendekatan perlu agar anak-anak tertarik untuk mengenal dan mencintai lingkungan.

“Misalnya mengenalkan biji dan tumbuhan yang mempunyai bentuk dan warna yang unik menarik. Itu men-trigger antusiasme mereka,” katanya dalam kegiatan Bekal Kaya di Kebun Raya Cibodas, Kamis (17/3).

Pengenalan lingkungan sejak dini sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap alam. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Karakteristik Menarik Kebun Raya Cibodas

Sebelumnya, Fitri mengungkap Kebun Raya Cibodas juga memiliki program serupa yang menyasar semua jenjang pendidikan, dari sekolah dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan tersebut juga berlangsung di luar kota, seperti Tangerang, Jakarta, hingga Bandung.

Adapun untuk materi dan pendekatan pengenalan lingkungan untuk jenjang menengah hingga perguruan tinggi lebih spesifik mengikuti kurikulum masing-masing jenjang pendidikan. Misalnya, pemberian materi dengan narasumber khusus tentang lumut hingga tumbuhan monokotil dan dikotil.

Berdasarkan pola, curah hujan dan ketinggian, Kebun Raya Cibodas berisi tumbuhan dataran tinggi basah. Ini berbeda dengan karakteristik kebun raya lainnya, seperti Kebun Raya Bogor (dataran rendah basah), Kebun Raya Bali (dataran tinggi kering) dan Kebun Raya Purwodadi (dataran rendah kering).

Menariknya, sambung Fitri Kebun Raya Cibodas memiliki potensi koleksi yang juga beragam. Beberapa koleksi primadona yang termasuk dalam kategori langka yaitu bunga bangkai (Amorphophallus titanium/ Becc.). Selain itu ada pula pohon endemik Jawa yaitu Syzygium ampliflorum, serta Saninten (Castanopsis argentea) yang terus kebun raya upayakan konservasinya.

Pendekatan Bermain Sambil Belajar Sangat Efektif

Sementara itu Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan BRIN Ahmad Fathoni menyatakan, pembelajaran melalui pendekatan praktek langsung dengan kegiatan bermain sangat efektif dan mengena kepada anak-anak.

“Kita ajak adik-adik bermain secara berkualitas, artinya mereka di sini bermain sekaligus belajar,” katanya.

Koordinator Pendidikan Tingkat TK dan SD Kecamatan Cipanas Dadan Sudhana mengungkapkan, program kegiatan ini merupakan implementasi kurikulum Merdeka Belajar yang menekankan pembelajaran langsung.

Itu artinya, pembelajaran di tingkat TK, hingga sekolah dasar tak sekadar pandai membaca, menulis dan berhitung (calistung). Tapi juga mengeksplor minat dan bakat yang konteksnya lingkungan.

“Inilah pembelajaran yang menekankan pada pengalaman yang berharga. Karena sejatinya hanya dengan dikenalkan dulu anak-anak bisa mencintai lingkungan,” ujar dia.

Ia berharap, agar kegiatan ini bisa berlanjut untuk pengenalan lingkungan yang lebih banyak menyasar anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan. Dengan demikian, ketercapaian peningkatan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan dapat terealisasikan.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top