Program Bersih Indonesia Atasi Permasalahan Sampah Plastik

Reading time: 2 menit
Peluncuran Program Bersih Indonesia di Malang. Program kolaborasi ini untuk menyelesaikan permasalahan sampah plastik. Foto: the Alliance

Jakarta (Greeners) – Indonesia terus melakukan berbagai upaya inovasi dan kolaborasi dalam mengatasi permasalahan sampah plastik. Salah satunya lewat Program Bersih Indonesia yang diimplementasikan di Malang, Magelang dan Sukabumi.

Program Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik (Bersih Indonesia) ini hasil kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Pemerintah Kabupaten Malang bersama the Alliance to End Plastic Waste.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut dan Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia atau National Plastic Action Partnership (NPAP) di Konferensi Kelautan PBB 2022.

Indonesia sebelumnya telah menetapkan target nasional pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada tahun 2025. Selain itu pengurangan polusi plastik mendekati nol pada tahun 2040.

Dalam keterangannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, inovasi dan kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah sampah plastik.

“Program Bersih Indonesia harus mampu memadukan model pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular. Hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dan memfasilitasi pengembangan ekosistem yang berada di hilir,” katanya.

Program Bersih Indonesia Program Kemitraan Terbesar di Dunia

Program ini adalah salah satu kemitraan publik-swasta terbesar di dunia untuk pengelolaan sampah. Tujuannya untuk membantu meningkatkan proses pengumpulan, pemilahan dan daur ulang sampah plastik di Indonesia.

Program ini juga bertujuan untuk mendemonstrasikan model pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan secara finansial di negara berkembang. Harapannya bisa jadi contoh di seluruh Indonesia serta negara-negara lain.

Direktur Global Plastic Action Partnership, World Economic Forum Kristin Hughes menyatakan Global Plastic Action Partnership mendorong perubahan secara signifikan, sesuai dengan skala tantangan sampah plastik masa kini.

“Program Bersih Indonesia adalah representasi jenis aksi kolektif yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan ini,” imbuhnya.

President dan CEO the Alliance Jacob Duer mengungkapkan, Program Bersih Indonesia berpotensi untuk membuat blueprint untuk sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan secara finansial di negara berkembang.

“Di mana investasi di bidang ini merupakan rintangan yang cukup besar dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Indonesia Pemain Kunci untuk Mengurangi Sampah Plastik

Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di ASEAN dan dengan populasi lebih dari 270 juta penduduk, Indonesia adalah pemain kunci untuk mengurangi sampah plastik. Baik secara regional maupun global. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia bermitra dengan Global Plastic Action Partnership dan menjadi negara pertama yang memperkenalkan NPAP.

Untuk mencapai target ini, Indonesia memerlukan investasi modal sekitar US$ 18 miliar untuk pengelolaan dan daur ulang sampah tahun 2017- 2040.

Program Bersih Indonesia akan terimplementasi bertahap di tiga kabupaten di Malang, Magelang dan Sukabumi. Dengan estimasi layanan pengelolaan sampah lebih dari 6,5 juta penduduk.

Harapannya program ini dapat mengumpulkan lebih dari 800.000 ton sampah padat perkotaan. Selain itu dapat mengalihkan sekitar 140.000 ton sampah plastik setiap tahunnya. Selain itu membuka potensi menciptakan sekitar 8.000 lapangan pekerjaan.

Program Bersih Indonesia, yang merupakan inisiatif multi-tahun, telah dimulai di Malang, kabupaten terbesar kedua di Jawa Timur. Fase pertama harapannya dapat melayani lebih dari 2,6 juta orang. Biayanya US$ 29 juta, the Alliance mendanai sepenuhnya.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top