Hivos Indonesia Jadikan Sumba Sebagai Pulau Percontohan Energi Terbarukan

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Ketergantungan penduduk Indonesia akan bahan bakar fosil semakin hari terbukti semakin meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dari selalu ramainya antrian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di banyak daerah. Terlebih, setiap kali pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), masyarakat seketika panik dan menuntut pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM tersebut.

Di beberapa daerah di Indonesia, ketergantungan akan energi fosil juga mengakibatkan banyak wilayah Indonesia yang belum teraliri listrik. Salah satu permasalahannya adalah kurang tersedianya bahan bakar fosil untuk menghidupkan pembangkit listrik.

Atas dasar kebutuhan akan listrik di beberapa daerah yang masih belum teraliri listrik itulah, Hivos-Indonesia, sebuah organisasi internasional pembangunan nirlaba non-pemerintah, berupaya membantu mencarikan solusi ketersediaan energi terbarukan bagi masyarakat.

Pada tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2014 lalu, Hivos menyelenggarakan Ekspedisi Sumba untuk mendorong tercapainya akses 100% energi terbarukan di Sumba. Lebih dari 500 pendaftar diseleksi dan terpilih 4 orang volunteer dari Indonesia dan 4 orang dari Belanda yang menjadi peserta ekspedisi ini.

Communications Officer Hivos, Dewi Suciati, menjelaskan bahwa Hivos memang memiliki visi tersedianya akses pada 100% energi terbarukan bagi warga Sumba dan ingin menjadikan Sumba sebagai pulau percontohan bagi seluruh dunia. Untuk itulah ekspedisi ini diadakan.

“Kita mau kasih lihat ke dunia bahwa energi terbarukan dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan mendorong terjadinya pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Dewi saat menjadi pembicara pada konferensi pers ‘Ekspedisi Sumba The Iconic Island for Renewable Energy‘ di hotel Grand Kemang, Jakarta, Selasa (09/09).

Dewi juga menjelaskan, bahwa kampanye publik “Ekspedisi Sumba” ini merupakan bagian dari kampanye iklim dan energi dengan tujuan untuk mengalihkan konsumsi energi menjadi 100% energi terbarukan di seluruh dunia.

“Tujuan utama kampanye ini untuk menggalang dukungan publik di Indonesia dan Belanda untuk mendukung akses terhadap energi terbarukan di negara-negara berkembang,” katanya.

Dengan adanya ekspedisi ini, Dewi mengharapkan kampanye tentang pentingnya energi terbarukan mampu membuka mata masyarakat, yang secara kebutuhan sebenarnya sangat mampu untuk mengakses bahan bakar fosil. Dan, menyadarkan semua orang bahwa sudah saatnya energi terbarukan menjadi energi utama untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

(G09)

Top