50 Persen Terumbu Karang di Perairan Bulukumba Mengalami Pemutihan

Reading time: 2 menit
50 persen terumbu karang di perairan Tanjung Bira dan perairan Pulau Liukang Loe mengalami pemutihan. Foto: dok.MSDC UNHAS

Makassar (Greeners) – Peneliti dari Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC UNHAS) menemukan adanya kejadian pemutihan karang atau coral bleaching secara massal di perairan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Mengutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, peneliti MSDC UNHAS, Nirwan Dessibali menyatakan bahwa kejadian ini ditemukan oleh lima peneliti MSDC UNHAS saat melakukan pemantauan ekosistem terumbu karang di sekitar perairan Tanjung Bira dan perairan Pulau Liukang Loe Kabupaten Bulukumba pada Sabtu (05/03/2016) hingga Selasa (08/03/2016).

“Kami memperkirakan 50 persen terumbu karang di perairan Tanjung Bira dan perairan Pulau Liukang Loe mengalami pemutihan,” ujar Nirwan, Makassar, (12/03).

Nirwan menduga hal ini terjadi karena meningkatnya suhu permukaan laut akibat perubahan iklim sehingga polip karang kehilangan alga simbiotik zooxantela didalamnya dan mengubah warna terumbu karang menjadi putih. Dugaan ini, katanya, didasari rilis National Ocean Atmospheric Administration (NOAA) yang mengungkapkan bahwa sebagian wilayah Indonesia mengalami suhu air laut yang akan terus meningkat di atas rata-rata awal hingga pertengahan tahun 2016.

Foto: dok.MSDC UNHAS

Foto: dok.MSDC UNHAS

Saat terjadi pemutihan, lanjutnya, karang akan berpeluang mengalami kematian secara massal. Sebab, karang yang tidak mampu untuk bertahan hidup tanpa alga simbiotiknya dan melakukan pemulihan pasca memutih akan tertutupi oleh alga sehingga karang mengalami kematian.

Sebagai informasi, lima peneliti MSDC UNHAS yang melakukan pemantauan tersebut adalah Sumarjito, Nirwan Dessibali, Syamsu Rizal, Nugraha Maulana dan Mochyudo Eka Prasetya.

Dihubungi terpisah, pakar terumbu karang Universitas Hasanuddin, Dr. Syafiuddin Yusuf membenarkan peningkatan suhu pada perairan memberikan dampak terhadap terganggunya pertumbuhan terumbu karang yang bersimbiosis dengan zooxanthella. Peningkatan suhu ini mengakibatkan terjadinya bleaching pada terumbu karang. Ia menyampaikan pemutihan massal ini terjadi secara global. Dimana perairan yang dilewati arus panas, terumbu karangnya akan terancam memutih.

Untuk penanganan pemutihan massal ini, terusnya, Syafiuddin mengungkapkan belum ada langkah spesifik untuk melawan arus global panas yang memberikan ancaman terhadap terumbu karang. Namun, ia berharap pemantauan secara berkala harus tetap dilakukan untuk melihat besaran dampak yang ditimbulkan.

“Kita hanya berharap, pemerintah harusnya telah menyiapkan langkah-langkah strategis menghadapi bleaching massal. Sebab akan berdampak tehadap potensi laut, perikanan dan wisata bawah laut Indonesia,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top