8th ICCEFE Siapkan Generasi Muda Menghadapi Perubahan Iklim

Reading time: 2 menit
iccefe
Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – 8th Indonesia Climate Change Education Forum & Expo (ICCEFE) akan diselenggarakan pada tanggal 17 sampai 19 Oktober 2018 di Kota Medan, Sumatera Utara. Acara ini bertujuan menjadikan generasi muda sebagai agen perubahan dalam mengurus dan mengutamakan pengendalian perubahan iklim melalui penyebaran informasi dan dialog antara pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan masyarakat.

“Di dunia saat ini sudah terjadi perubahan iklim yang sangat dirasakan secara langsung, maka itu kita buat acara ini secara bahasa mudah dipahami oleh masyarakat umum. Jadi ini transaksi informasi supaya pemuda atau pengunjung mulai peduli dengan apa yang terjadi pada bumi ini terutama climate change,” ujar Direktur PT Cendekia Mulia Communication ICCEFE, Emilya Rosa di Ruang Rimbawan 1, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta , Jumat (07/09/2018).

BACA JUGA: ICCTF Mendanai 76 Proyek Mitigasi Berbasis Lahan, Perubahan Iklim, dan Energi 

Tahun ini ICCEFE bertemakan “Together Towards A Low Carbon Future”. Acara ini akan diikuti oleh kementerian dan lembaga pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha nasional dan investasi, organisasi profesi serta komunitas.

“Rangkaian acara dikemas dalam forum diskusi, dialog interaktif, talkshow, disamping komunikasi dan edukasi dalam bentuk pemasangan poster, gelar budaya dan kearifan lokal, ‘Games to Climate Change’ yang dipresentasikan oleh kaum muda termasuk gerakan Pramuka,” papar Rosa.

Rosa mengatakan acara ICCEFE ini juga melibatkan peran daerah untuk mencapai target komitmen Indonesia di bawah Paris Agreement, yaitu untuk mengurangi emisi 29% dengan kemampuan sendiri. Target – target ini dapat tercapai dengan pengurangan emisi gas rumah kaca dari kehutanan, energi, pertanian, industri dan limbah yang diterapkan oleh para pemangku kepentingan kelompok maupun non-kelompok di provinsi, kota dan kabupaten, perusahaan swasta juga masyarakat umum.

BACA JUGA: Kaltim Siapkan Strategi Pengendalian Perubahan Iklim 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara Panusunan Harahap mengimbau perusahaan-perusahaan Sumatera untuk ikut serta dalam acara ICCEFE diantaranya Inalo, Elindo, PT. Toba Lestari, dan Domba Mas. Panusunan mengatakan bahwa keikutsertaan ini untuk menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan di Sumut komit untuk menjaga lingkungan.

“Jika perusahaan tersebut ikut, mereka bisa menjelaskan kepada khalayak umum kalau mereka itu komit untuk menjaga lingkungan, karena sampai saat ini mereka masih dipandang sebagai perusahaan yang tidak baik oleh masyarakat. Padahal dari segi pengelolaan limbah mereka bagus,” ujarnya.

Panusunan menyatakan DLH Sumut juga berkomitmen untuk mengurangi emisi nasional sebesar 29% dengan membentuk program seperti Car Free Day di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan; tidak lagi menggunakan pestisida pada tanaman petani, lalu melakukan tanaman penghijauan dan reboisasi di lahan-lahan yang kritis.

“Di Sumut program penghijauan dan reboisasi ada di Samosir, Danau Toba, Kabupaten Karo, dan Langkat. Pembangunan pembangkit listrik panas bumi dan air karena Sumut sangat berpotensial,” tandas Pasunan.

Penulis: Dewi Purningsih

Top